ASTALOG.COM – Pada artikel sebelumnya, sudah banyak diangkat pembahasan mengenai apa itu teks eksposisi. Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.
Poin Penting Dalam Pembuatan Teks Eksposisi
Dilansir dari wikipedia, terdapat beberapa poin penting dalam pembuatan teks eksposisi, antara lain;
Contoh topik:
1. Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya
2. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
3. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian
Contoh urutan analisis:
1. Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa
2. Urutan fungsional
3. atau analisis sebab akibat
4. Analisis perbandingan
Langkah-langkah penulisan:
1. Menentukan tema
2. Menentukan tujuan karangan
3. Memilih data yang sesuai dengan tema
4. Membuat kerangka karangan
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan
Dalam membuat teks eksposisi intinya adalah keakuratan dalam pembuatannya yang dikemas dengan baik dalam beberapa paragraf. Untuk lebih jelasnya, berikut salah satu contoh dari teks eksposisi dengan judul minat baca siswa.
Minat Baca Siswa Di Indonesia
Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Kondisi saat ini tercatat satu buku dibaca sekitar 80.000 penduduk Indonesia. Angka produksi buku di Indonesia sampai saat ini masih belum membanggakan. Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta, tentu angka-angka produksi buku di Indonesia masih belum masuk akal. Kira-kira satu buku dibaca 80.000 orang.
Minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat untuk selalu membaca setiap ada kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca. Ciri orang yang mempunyai minat baca tinggi diantaranya (selalu) memanfaatkan setiap waktu luang untuk membaca, suka mencari waktu atau kesempatan untuk membaca, senantiasa berkeinginan untuk membaca (semua jenis bacaan), memanfaatkan membaca sebagai kebutuhan, dan melakukan kegiatan membaca dengan senang hati. Pemeliharaan minat baca perlu dilakukan secara terus menerus dengan selalu berupaya meningkatkan keterampilan membaca secara memadai. Untuk itulah perlu dilakukan upaya yang mampu mendorong motivasi siswa untuk membaca.
Masyarakat di Indonesia memiliki karakter yang berbeda-beda di setiap daerah begitu juga dengan karakter pelajar di sekolah. Dalam bidang budaya membaca seringkali media dalam mempublikasikan selalu di dominasi dengan pemberitaan yang menyatakan bahwa minat baca pelajar di Indonesia Rendah. Padahal secara fakta pasti ada (mungkin banyak) sekolah yang pelajarnya banyak yang suka membaca tapi hampir tidak pernah (sangat jarang) di publikasikan.
Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk meningkatkan minat baca siswa yaitu
1. Tersedianya Perpustakaan yang Dikelola dengan Baik
Bicara terkait dengan budaya baca tidak lepas dengan adanya peran penting sebuah perpustakaan terlebih di lingkungan sekolah. Sebuah perpustakaan harus memberikan pelayanan dan manajemen yang baik dalam memberikan kebutuhan referensi siswa di sekolah. Jika perpustakaan adalah sebuah produk maka dia harus menjamin kwalitasnya dengan baik dan disukai oleh konsumen dalam hal ini oleh pelajar. Pustakawan juga harus cerdas dalam menganalisa koleksi buku apa yang di inginkan dan disuka oleh pelajar jika perlu dilakukan penelitian atau request.2. Promosi Gerakan Gemar Membaca di Lingkungan Sekolah
Jika anda belajar dari perusahaan produk-produk yang mendunia, anda akan tahu betapa faktor penentu laku tidaknya sebuah produk adalah ditentukan faktor promosi (iklan), Tentunya poin pertama diatas (kwalitas) harus diutamakan. Jika poin pertama (Tersedianya Perpustakaan yang Dikelola dengan Baik) sudah terpenuhi, maka promosi wajib gencar dilakukan.3. Berikan Penghargaan (Hadiah) untuk mereka yang Rajin Membaca
Setelah poin pertama dan kedua lakukan, langkah selanjutnya berikanlah hadiah untuk mereka yang rajin membaca. Caranya bisa dilakukan dengan kerjasama antara pihak perpustakaan dan kepala sekolah melalui kebijakan. Hadiah tersebut bisa diberikan misalnya untuk siswa paling sering meminjam buku di perpustakaan. Namun perlu dicatat bahwa pemberian hadiah ini juga harus dilihat bukan hanya pelajar yang hanya suka meminjam buku perpustakaan saja tapi harus dilihat prestasinya.
.