ASTALOG.COM – Pengangguran adalah orang yang masuk dalam kategori angkatan kerja (penduduk yang berumur 15-59 tahun, beberapa negara lain memakai kategori 15-64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja tidak boleh disamakan dengan jumlah penduduk.
Mengapa demikian? Sebagian dari penduduk tidak dapat digolongkan sebagai angkatan kerja karena terlalu muda atau terlalu tua untuk dapat bekerja secara efektif. Golongan penduduk ini tidak termasuk ke dalam angkatan kerja. Tetapi tidak semua penduduk yang berada dalam lingkungan umur 15-59 tahun atau 15-64 tahun dapat dipandang sebagai Angkatan Kerja.
Apabila mereka tidak bekerja dan tidak mencoba mencari pekerjaan,walaupun umur mereka seperti di atas, maka mereka tidak termasuk golongan Angkatan Kerja. Golongan masyarakat seperti itu adalah: pelajar sekolah menengah(sebelum tingkat universitas), mahasiswa dan ibu rumah tangga. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja pada suatu waktu tertentu adalah banyaknya jumlah penduduk yang berada dalam lingkungan umur di atas yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Perbandingan diantara jumlah angkatan kerja yang menganggur dengan angkatan kerja keseluruhannya disebut Tingkat Pengangguran. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari persentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jumlah pengangguran/ Jumlah Angkatan Kerja x 100%
Jenis- Jenis Pengangguran
a. Menurut faktor penyebabnya, terbagi atas:
1. Pengangguran Friksional/Pengangguran Normal
Pada setiap masa sebagian kecil dari angkatan kerja adalah dalam keadaan menganggur atas kemauan sendiri. Mereka berhenti dari tempat pekerjaan yang lama dan mencari pekerjaan lain. Maksud mereka berhenti dari pekerjaan tersebut adalah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan memperoleh jaminan sosialatau fasilitas lainnya yang lebih baik. Pengangguran yang ingin memperoleh pekerjaan yang lebih baik tersebut dinamakan Pengangguran Friksional.
2. Pengangguran Struktural/Structural Unemployment
Kemajuan teknologi di kegiatan-kegiatan ekonomi lain, perubahan dalam cita rasa masyarakat dan masuknya pesaing baru yang lebih efisien di pasar adalah beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kemunduran dalam sesuatu kegiatan ekonomi. Apabila hal ini terjadi, terpaksalah para pekerja diberhentikan oleh instansi yang mempekerjakan mereka. Pengangguran yang demikian dinamakan Pengangguran Struktural.
3. Pengangguran Teknologi
Pengangguran dapat pula disebabkan oleh adanya pergantian tenaga manusia oleh mesin-mesin atau bahan-bahan kimia. Misalnya : racun lalang dan rumput, telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan sawah, ladang dan perkebunan. Begitu juga, mesin telah mengurangi keperluan tenaga kerja untuk mengorek tanah, memotong rumput, membersihkan hutan untuk ditanami, dsb. Pengangguran yang ditimbulkan oleh berlakunya pergantian tenaga manusia dengan mesin-mesin yang lebih modern disebut Pengangguran Teknologi.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Menurut ciri-cirinya, terdiri atas:
1) Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang benar-benar terlihat menganggurnya(nyata dilihat), tidak ada pekerjaan sama sekali.
2) Pengangguran tersembunyi
Apabila dalam suatu kegiatan ekonomi jumlah tenaga kerja sangat berlebihan, sehingga berada dalam suatu keadaan di mana sebagian tenaga kerjanya dipindahkan ke sektor lain tetapi produksi dalam kegiatan itu tidak berkurang, maka dalam kegiatan itu telah berlaku suatu jenis pengangguran yang dinamakan Pengangguran Tersembunyi atau Pengangguran Tak Kentara.
– Pengangguran Musiman
Pengangguran yang terjadi pada masa-masa tertentu di dalam suatu tahun. Biasanya pengangguran seperti itu berlaku pada masa-masa dimana kegiatan bercocok tanam sedang menurun kesibukannya. Di dalam masa itu, para petani tidak melakukan pekerjaan sama sekali, berarti mereka dalam keadaan menganggur. Tetapi pengangguran itu adalah untuk sementara saja, dan berlaku dalam waktu-waktu tertentu. Oleh sebab itu, dinamakan Pengangguran Musiman.
4. Setengah pengangguran
Setengah pengangguran, terdiri atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karena ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
Faktor Penyebab Pengangguran
Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:
– Penduduk yang relatif banyak
– Pendidikan dan keterampilan yang rendah
– Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
– Teknologi yang semakin modern
– Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan.
– Penerapan rasionalisasi
– Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim
– Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu negara
Akibat Buruk Pengangguran
Akibat-akibat buruk yang ditimbulkan oleh pengangguran:
– Peningkatan tindakan kriminalitas
– Tingkat kesehatan menurun
– Terjadinya kekacauan sosial dan politik (demonstrasi dan perebutan kekuasaan)
– Hilangnnya kepercayaan diri dan menurunnya kemampuan kerja
– Perselisihan dalam keluarga