ASTALOG>COM – Bulan adalah satelit alami yang mengelilingi planet bumi yang dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang tanpa bantuan alat apapun. Bulan adalah benda angkasa yang bergerak secara relatif. Secara umum bulan bergerak relatif dalam tiga macam, yaitu rotasi, revolusi dan revolusi dengan bumi pada matahari.
Selain bulan, planet-planet lainnya pun juga berotasi. Nah, apa itu rotasi? Dan planet apa yang rotasinya paling cepat? Yuk, kita bahas di sini.
Apa itu rotasi?
Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk bumi, rotasi ini terjadi pada garis/poros/sumbu utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis utara-selatan bumi tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi, seperti yang terlihat pada “globe bola dunia” yang digunakan dalam pelajaran ilmu bumi/geografi.
Kecepatan putaran ini diukur oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Misalnya bumi kita berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk rotasi mesin yang berputar lebih cepat dari rotasi bumi, kita pakai satuan rotasi per menit (rpm).
Akibat dari gerak rotasi ini, maka benda tersebut akan mengalami gaya sentrifugal, yaitu jenis gaya dalam ilmu fisika yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar. Hal ini akan nampak terasa pada saat kita naik mobil yang melewati tikungan melingkar. Pada saat mobil ini bergerak melingkar dengan kecepatan agak tinggi, maka penumpang dalam mobil akan merasa terlempar ke samping (ke sisi luar lingkaran itu) sebagai akibat dari adanya gaya sentrifugal.
Apa itu Planet?
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi planet.
Planet sendiri dalam tata surya dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama dimiliki oleh jenis Planet Terestrial, dimana planet ini merupakan planet yang memiliki sifat “kebumian” baik ukuran, massa, massa jenis, maupun komposisi kimianya (memiliki permukaan padat). Beberapa planet yang termasuk dalam Planet Terestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Kelompok kedua dari planet adalah Planet Jovian, planet ini tidak memiliki sifat “kebumian”. Planet dalam kelompok Jovian tersusun atas kumpulan gas dan tanpa permukaan yang bisa dipijak. Karena tekanan gas yang tinggi itulah sehingga bisa menghancurkan segala sesuatu yang masuk ke dalam atmosfernya. Contoh planet yang masuk ke dalam golongan Planet Jovian adalah Planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Planet dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk berotasi:
No | Planet | Kala Revolusi | Kala Rotasi |
1 | Merkurius | 88 hari | 59 hari |
2 | Venus | 225 hari | 243 hari |
3 | Bumi | 365 hari | 24 jam |
4 | Mars | 687 hari | 24,6 jam |
5 | Jupiter | 11,86 tahun | 10 jam |
6 | Saturnus | 29,5 tahun | 10,7 jam |
7 | Uranus | 84 tahun | 17 jam |
8 | Neptunus | 165 tahun | 16 jam |
Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa planet yang memiliki masa rotasi paling singkat adalah planet Jupiter.
Sekilas Mengenai Planet Jupiter
Planet Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya kita. Besarannya hingga 11 (sebelas) kali besar bumi sehingga Jupiter juga kadang disebut dengan planet raksasa. Perputaran atau rotasi dari planet Jupiter terjadi dengan sangat cepat pada porosnya bial dibandingkan dengan lanet lainnya sehingga mengakibatkan Jupiter lebih lebar pada bagian ekuator. Lamanya waktu yang dibutuhkan Jupiter untuk melakukan satu kali putaran atau rotasi adalah 10 jam. Atmosfir Jupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sisanya adalah helium.
Jupiter memiliki 16 satelit. Namun hanya ada 4 yang tebesar yang diberi nama Galilean, Antara lain: Ganymede, Callisto, Europa, dan Io. Pemberian nama tersebut karena Jupiter ditemukan oleh seorang astronom italia yang bernama Galileo Galilei. Noda merah besar planet jupiter merupakan corak paling mencolok pada planet ini. Diduga di bawah lapisan angkasa planet jupiter yang tebal terdapat gunung api yang menimbulkan noda merah tersebut.