ASTALOG.COM – Tahukah kalian tentang sistem peredaran darah pada manusia? Bagaimana pembekuan darah terjadi? Kali ini kami akan membahas artikel tentang penyebab terjadinya pembekuan darah.
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia terdiri dari sistem peredaran darah kecil dan sistem peredaran darah besar. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah antara jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
Perjalanan darah melalui: Ventrikel kanan –> Arteri pulmonalis –> Paru-paru–> Vena pulmonalis –> Atrium kiri.Peredaran darah ini juga sering disebut sebagai peredaran paru-paru, karena apabila disingkat akan seperti ini : Jantung –> Paru-paru –> Jantung
Peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruH organ-organ tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Perjalanan darah melalui: Ventrikel kiri –> Aorta –> Arteri –> Arteriola –> Kapiler –> Venula –> Vena –> Vena cava superior dan vena cava inferior –>Atrium kanan.
Peredaran darah ini juga sering disebut sebagai peredaran sistemik, karena apabila disingkat akan seperti ini : Jantung –> Seluruh tubuh –> jantung
Proses Pembekuan Darah
Pembekuan dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka.Pada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat menyumbat dan menutupi luka.
proses pembekuan darah:
1. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benangbenang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah. Coba Anda bayangkan, apabila fibrin ini beredar di dalam darah kita tanpa adanya luka, apa yang akan terjadi? Tentunya akan terjadi banyak penyumbatan darah yang bisa berakibat fatal dalam tubuh kita.
Akan tetapi, ketika gumpalan darah (thrombus) terbentuk di pembuluh arteri dapat menghambat aliran darah menuju otot jantung atau otak sehingga memicu serangan jantung atau stroke. Atau, ketika darah terlalu lama berada di dalam bilik jantung (terjadi pada kondisi jantung tertentu), gumpalan dapat terbentuk, dan bagian dari gumpalan darah tersebut akan terpompa melalui aliran darah serta menyumbat pada salah satu organ atau arteri, memotong suplai darah dari titik ini. Penyumbatan ini disebut embolus.
Ada banyak kondisi lain yang berhubungan dengan pembekuan darah, sebagai contoh:
1. Pembekuan darah koroner yang melibatkan pembekuan darah pada arteri koroner menyebabkan serangan jantung.
2. Pembekuan darah pada pembuluh dalam akan membuat pembekuan darah di pembuluh kaki.
3. Pembekuan darah pada embolus paru-paru akan membuat pembekuan darah di arteri paru-paru.
4. Kemacetan pada pembuluh darah retina akan membuat pembekuan darah pada pembuluh mata.
Gejala pembekuan darah didasarkan pada dimana bekuan darah terdapat :
1. Pada paru-paru, gejalanya adalah sakit dada yang tajam, detak jantung yang cepat, batuk yang diwarnai darah, napas pendek dan demam ringan.
2. Pada lengan atau kaki, gejalanya adalah gangguan penglihatan, lemah, penurunan cara berbicara, pembengkakan dan sedikit warna kebiruan. Jika terdapat di pembuluh darah, akan menyebabkan pembengkakan dan lebam.
3. Pada otak, gejalanya adalah gangguan penglihatan, lemah, penurunan cara berbicara, menyebabkan stroke atau kejadian ketidak cukupan suplai darah ke otak untuk sementara waktu.
4. Jantung, gejalanya adalah rasa sakit pada dada karena serangan jantung. Bekuan darah terbentuk pada jantung juga dapat terbawa menuju organ lain atau arteri tubuh. Kondisi yang dapat menyebabkan bekuan darah yang terbentuk di dalam jantung antara lain gangguan pada katup jantung, serangan jantung sebelumnya, atrial fibrillation dan kegagalan jantung. Perut, gejalanya adalah sakit yang parah pada area bagian perut, muntah dan/atau diare.
Anda harus mulai waspada terhadap kemungkinan pembekuan darah yang berbahaya ketika mengalami hal-hal berikut ini :
1. Saat tubuh Anda terasa sakit dan berolahraga tidak bisa menghilangkannya. Saat berolahraga, sakitnya semakin terasa.
2. Saat terjadi pembekuan darah atau pembuluh darah yang tersumbat, biasanya bagian tubuh tersebut akan membengkak.
3. Jika Anda sering mengalami kram kaki saat malam hari.
4. Jika kaki Anda mulai berubah warna menjadi putih dan biru.
5. Jika daerah yang membengkak tersebut terasa panas dan hangat saat Anda menyentuhnya.