ASTALOG.COM – Sebuah perspektif menegaskan bahwa modern adalah suatu keadaan dimana masyarakat telah menghasilkan produk-produk secara massal guna memenuhi kebutuhan sehingga kehidupan menjadi lebih mudah. Lalu Postmodern adalah keadaan dimana produk-produk yang dihasilkan diciptakan justru untuk menciptakan kebutuhan-kebutuhan.
Sementara itu, tradisional dinilai sebagai keadaan dimana produk-produk yang dihasilkan masyarakat hanya mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat saja. Dalam masyarakat tradisional tidak ada produksi massal.
Jika keadaan sekarang ini disebut modern, lalu apakah kita yang hidup saat ini dikategorikan sebagai manusia modern? Menurut Alex Inkeles, Guru Besar Sosiologi di Harvard University, jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Kita memenuhi satu tanda khas dari manusia modern, yakni ciri luar dari manusia modern. Ciri luar itu berkaitan dengan dengan keterlibatan kita dalam urbanisasi, pendidikan, politikisasi, industrialisasi, dan komunikasi massa.
Juga ditandai dengan terlepasnya individu-individu dari jaringan-jaringan keluarga dekat; orang semakin impersonal dalam berhubungan dengan orang lain. Ciri-ciri itu adalah ciri-ciri keadaan lingkungan bagi manusia modern, yang tidak cukup untuk mengatakan orang-orang yang terlibat dalam ciri-ciri itu sebagai manusia modern. Sebagai manusia modern, seseorang harus memenuhi ciri dalam yang berkaitan dengan semangat, cara merasa, cara berpikir, dan cara bertindak modern.
Ciri Masyarakat Modern
Modern berasal dari bahasa latin “Modo” yang berarti cara dan “Ernus” yang berarti masa kini. Menurut Talcott Parson, manusia modern memiliki ciri:
1. Netralitas efektif yaitu bersikap netral, bahkan dapat menuju sikap tidak memperhatikan ol/ling.
2. Orientasi diri, lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.
3. Universalisme, menerima segala sesuatu dengan objektif.
4. Prestasi, masyarakatnya suka mengejar prestasi.
5. Spesifitas, berterus terang dalam mengungkapkan segala sesuatu.
Menurut Alex Inkeles manusia modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menerima hal-hal baru
2. Menyatakan pendapat baik tentang lingkungannya sendiri maupun luar
3. Menghargai waktu
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
5. Percaya diri
6. Perhitungan
7. Menghargai harkat hidup orang lain
8. Lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
9. Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan sesuai dengan prestasi yang diberikan
Interaksi Sosial Manusia Modern
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.
Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.
Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Komponen lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan abiotik, biotik, sosial, dan budaya. Lingkungan abiotik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup, seperti tanah, batuan, udara, dan lain-lain. Lingkungan biotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Lingkungan social adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk hidup.
Pada awalnya, interaksi manusia dan lingkungan lebih bersifat alami dan mencakup komponen-komponen seperti, abiotik (yang tidak dapat diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui), dan sosial budaya. Dengan berkembangnya peradaban, manusia dikelilingi oleh berbagai bentuk artefak atau benda-benda hasil karyanya. Benda-benda tersebut kemudian menjadi bagian dari lingkungan secara keseluruhan.Bahkan, di daerah perkotaan, lingkungannya didominasi oleh komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, permukiman, perkantoran, hotel, dan lain-lain. Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara besar-besaran oleh lingkungan buatan atau binaan.
Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua cara. Pertama, manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan. Karakteristik interaksi tersebut berbeda antara satu daerah dan daerah lainnyaatau satu masyarakat dan masyarakat lainnya.
Pada masyarakat yang tradisional, ada kecenderungan lingkungan lebih dominan dalam memengaruhi kehidupan seperti halnya dalam lingkungan masyarakat pedesaan. Sebaliknya, pada daerah yang masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang telah maju, manusia cenderung dominan sehingga lingkungannya telah banyak berubah dari lingkungan alam menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia,seperti halnya dalam lingkungan masyarakat perkotaan.