ASTALOG.COM – Ada begitu banyak pertanyaan yang muncul saat Anda mulai membicarakan mengenai sistem endokrin yang merupakan salah satu jaringan tubuh yang ada pada manusia.
Apa itu sistem endokrin?
Pertanyaan sederhana ini akan menjadi pertanyaan pembuka saat Anda membahas mengenai sistem endokrin. Sistem endokrin adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih dari 100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi dasar tubuh.
Apa saja bagian dari kelenjar endokrin?
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari beberapa jenis kelenjar, antara lain;
1. Kelenjar Hipotalamus Hipotalamus
Kelenjar Hipotalamus Hipotalamus merupakan master dari hipofisis pada tubuh manusia. Selain berfungsi sebagai pengatur penting dalam sistem saraf, Mensekresikan berbagai jenis hormon yang kerjanya mempengaruhi hipofisis. Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus adalah dua kelompok sel-sel neurosekresi Beberapa jenis hormon yang disekresikan oleh hipofisis, dihasilkan oleh sel-sel hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan oksitosin
2. Kelenjar Pituitari (hipofisis)
a. Hipofisis bagian depan ( Hipofisis Anterior atau Andenohipofisis )
Berfungsi untuk menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi pengeluaran hormon-hormon lain; somatotropin, titrotropin, ACTH, FSH, LH, dan prolaktin.
b. Hipofisis bagian tengah (Hipofisis Lobus Intermediet)
Berfungsi untuk mensekresikan hormon melanocyt stimulating hormone (MSH) atau melanotrin. mensekresikan MSH
c. Hipofisis bagian belakang (Hipofisis Lobus Posterior atau Neurohipofisis)
Banyak mengandung serabut-serabut saraf yang menghubungkan lobus posterior dengan hipotalamus. Memproduksikan hormon ADH dan oksitosin.
3. Kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan.
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan kelenjar tiroksin yng tersusun atas asam amino dan iodium.
4. Kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid
Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon (PTH) untuk mengatur dan mengontrol kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Kekurangan PTH mengkibatkan kejang-kejang.
5. Kelenjar Adrenal (kelenjar anak)
Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). Pada korteks adrenal dihasilkan mineralokortikoid, glukokortikoid, dan gonadokortikoid.
6. Pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas.
Di dalam pankreas terdapat bagian yang disebut pulau-pulau Langerhans yang terdiri dari dua jenis sel yaitu, sel alfa dan sel beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon sehingga kadar glukosa darah naik. sel beta memproduksi hormon insulin yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glukogen sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
7. Kelenjar kelamin (gonarl)
a. Kelenjar kelamin pria
Sel-sel intertistial atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-laki (testis) menseksresikan hormon testoteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.
b. Kelenjar Kelamin Wanita
hormon estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi untuk oogenesis (pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
8. Kelenjar Pineal (serebri epifis)
Mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi reproduksi,seperti spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan seksual, sebagai antidioksidan di otak.
9. Plasenta
Pada waktu plasenta berkembang, hormon estrogen dan progesteron dihasilkan. Plasenta juga menyeskresikan human chorionik gonadotropen (HCG) yang fungsinya sama dengan FSH dan LH.
10. Kelenjar Timus
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin. Timosin ini berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan limfosit.
Apa perbedaan antara sistem saraf dan sistem endokrin?
Baik sistem saraf dan endokrin adalah sistem dasar yang mengatur proses biologis dalam organisme, tetapi melalui cara-cara yang berbeda lewat sinyal. Perbedaan utama antara kedua sistem adalah bahwa sistem saraf menggunakan pulsa listrik, dan sistem endokrin menggunakan rangsangan kimia untuk mengirim sinyal ke sel target atau organ.
Penyakit apa yang bisa terjadi jika sistem endokrin mengalami masalah?
1. Gangguan pertumbuhan
Seseorang yang kelebihan hormon pertumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada anak-anak kelebihan hormon pertumbuhan disebut gigantisme dan pada orang dewasa disebut ackromegali. Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia akan mengalami kekerdilan.
2. Hyperprolactinemia
Sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu (galactoorhea) meski tidak mengandung atau tidak menstruasi (amemorrhea).
3. Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme)
Akibat kekurangan sekresi Hormon Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Keadaan ini biasanya sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan jumlah sperma yang normal.
4. Penyakit tiroid
Hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan banyak sistem dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.
Demikian kurang lebih beberapa jenis pertanyaan umum yang sering muncul saat Anda menanyakan mengenai apa itu sistem endokrin.
Semoga bermanfaat.