Struktur Tumbuhan Berbiji Tertutup

ASTALOG.COM – Pada tumbuhan berbiji sub phylum Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup, alat reproduksi generatifnya adalah bunga yang di dalamnya terdapat stamen yang berisi benangsari dan pistilum yang berisi sel telur.

Pada Angiospermae terjadi proses pembuahan ganda yaitu, peleburan antara sel sperma dengan ovum (singami) yang menghasilkan zigot dan fusi antara sel sperma lainnya dengan inti kandung lembaga sekunder yang menghasilkan endosperm. Setelah polinasi dan pembuahan maka ovarium atau bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji (ovulum) akan berkembang menjadi biji. Biji di sini berfungsi sebagai alat penyebaran spesies dan calon tumbuhan baru.

 

Istilah Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, sperma berarti biji dan phyta berarti tumbuhan.

1. Ciri Umum

 

Adapun ciri-ciri umum dari tumbuhan ini ialah:

 

• Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan bunga sehingga disebut Anthophyta.
• Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.
• Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin.
• Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)
• Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh).

PELAJARI:  Satelit di Planet Mars

2. Perkembangbiakan (Reproduksi)

• Perkembangbiakan secara generatif/seksual dengan membentuk biji yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi), peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.
• Perkembangan secara vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif (tunas, tunas adventif, rhizoma, stolon).

3. Klasifikasi Spermatophyta

Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub divisio), yaitu:

a. Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)

Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah. Umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut. Belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal) yang menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan pembuahan berlangsung relatif lama.

PELAJARI:  Deskripsi Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Gymnospermae dibedakan menjadi beberapa kelompok , yaitu:
• Cycadophyta/Cycadales, batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh : Cycas rumpii (pakis haji).
• Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung daun berbentuk kerucut (konifer), alat reproduksi berupa strobilus (pada jantan maupun betina), daun berbentuk jarum. Contoh : Aghatis alba (damar), Cupressus sp, Araucaria sp, Juniperus sp, Pinus merkusii
• Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki banyak cabang, daun tunggal berhadapan, bunga berkelamin tunggal.Misal : Gnetum gnemon (mlinjo)
• Ginkophyta, pohon dengan tunas pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan bertangkai daun. Merupakan tumbuhan asli di negara Tiongkok.

Struktur dan fungsi

Tumbuhan berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan.

PELAJARI:  Teori Fungsional

Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal biji untuk membuahi gametofit betina.

Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan daun buah (karpela).