Memahami Makna Fisiografi

ASTALOG.COM – Apakah Anda sudah mempelajari Ilmu Geografi tapi masih bingung dengan istilah fisiografis? Yuk, simak penjelasan sederhana berikut!

Objek kajian dalam Geografi dapat dibagi menjadi objek material dan objek formal. Objek material meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer.

 

Letak geografi dibedakan menjadi letak fisiografi dan letak sosiografi. Contoh letak fisiografi adalah letak astronomis, maritim, klimatologi, dan letak geomorfologi.

 

Contoh letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik, dan letak kultural. Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia (budaya).

Definisi Fisiografi

Nah, fisiografis adalah salah satu cabang ilmu Geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau negara berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut.

Untuk lebih jelasnya, simak pengertian fisiografi di bawah ini:

1. Fisiografi yaitu uraian atau deskripsi tentang genesis dan evolusi bentuk lahan (AGI, 1962). Fisiografi yaitu deskripsi kenampakan atau gejala alami dan hubungan timbal-baliknya (Monkhouse, 1972). Fisiografi disamaartikan dengan geografi fisik dan di Amerika lebih terbatas pada kajian bentuk lahan (geomorfologi). Fisiografi adalah deskripsi bentuk lahan atau medan yang mencakup aspek fisik (abiotik) dari lahan (van Zuidam, 1979). Fisiografi adalah studi mengenai daratan (geomorfologi), atmosfer (meteorologi-klimatologi) dan laut(an) (Lobeck, 1939).

PELAJARI:  Unsur Negara Berdasarkan Konvensi Montevideo

2. Fisiografi lingkungan adalah uraian tentang aspek fisik dari lingkungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya mencakup aspek udara, tanah/batuan, air, dan lahan.

3. Geomorfologi adalah kajian bentuk lahan terutama mengenai sifat alaminya, asal mula, proses perkembangan dan material penyusunnya (Cooke, et al., 1979). Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan bentuk lahan dan proses pembentukannya dan menyelidikan hubungan antara bentuklahan dengan proses tersebut dalam tatanan keruangannya (Van Zuidam,et al., 1979). Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan berkaitan dengan bentuk lahan, baik di atas atau di bawah permukaan air laut, dan menekankan pada genesis dan perkembangan pada masa datang dan konteksnya dengan lingkungan (Verstappen, 1983).

Berikut ini adalah contoh Fisiografis singkat dari Indonesia:

Indonesia adalah negara yang terletak pada koordinat 6°LU – 11°08’LS dan dari 95°’BT – 141°45’BT. Indonesia juga terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.

Selain itu, negara Asia tersebut berada pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania, oleh karena itu banyak terdapat gunung dan pegunungan di Indonesia.

Di sisi kelautan, letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan, Indonesia dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.

Faktor Fisiografi

Faktor-faktor fisiografi adalah adalah faktor-faktor yang ditimbulkan oleh susunan, konformitas, dan perilaku permukaan bumi. Misalnya: sifat-sifat topografi saperti ketinggian dan kemiringan, proses-proses geodinamik seperti pendangkalan dan erosi, dan konsekuensinya oleh geologi setempat.

PELAJARI:  Penemu Elektron

Relief topografi yang kuat cenderung menghasilkan iklim lokal yang menyolok, dalam hal ini puncak misalnya sangat berbeda dari pada lereng gunung, dan lembah-lembah yang sempit berbeda pula dari dataran yang terbuka.

Kemiringan juga dapat berpengaruh besar terhadap sifat maupun banyaknya tanah yang berhimpun. Hal ini, seperti sifat batuan yang mendasari, sering dihitung sebagai faktor edafik; tetapi sejauh hal itu berakibat adanya perubahan atau menentukan adanya perubahan topografi, maka harus dianggap sebagai faktor fisiografi.

Fisiografi dan Penampakan Bumi

Dalam klasifikasi fisiografi secara sederhana (yang lebih tepat disebut sebagai klasifikasi relief), permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi beberapa katagori, yaitu (setiap contoh di usahakan proporsional dengan yang lain):

PELAJARI:  Pengharuh Komponen Biotik Terhadap Komponen Abiotik

(a) Dataran: kenampakan datar-landai, kemiringan kurang atau sama dengan 3 %.
(b) Berombak: beda tinggi titik tertinggi dengan terendah kurang dari 50 meter, kemiringan 8-15%
(c) Bergelombng: beda tinggi titik tertinggi dan terendah maksimal 100 meter, pengulangan cukup besar, kemiringan 8-15%.
(d) Berbukit: kadang-kadang dirinci menjadi berbukit kecil, berbukit sedang, dan berbukit, kemiringan lebih dari 15%, beda tinggi titik tertinggi dan terendah kurag dari 300 meter.
(e) Bergunung: kemiringan lebih dari 15%, beda tinggi titik tertinggi dan terendah lebih dari 300 meter.

Selain itu, ada pula klasifikasi lain, yang lebih mengarah pada klasifikasi bentklahan dan bentanglahan, yang sangat memperhatikan pola. Misalnya, adanya pola aliran radial sentfugal dapat ditafsirkan sebagai gunung api (volkan), apabila reliefnya bergunung.

Contoh lainnya adalah pola berbukit kecil membulat seperti kubah dengan frekuensi pengulangan yang sangat tingi dan pola aliran yang tidak jelas (kadang-kadang ada air sungai, tiba-tiba hilang/terputus) merupakan perbukitan karts.