Akar Tunjang Tanaman Bakau Berfungsi Sebagai?

ASTALOG.COM – Dilansir dari Wikipedia, Bakau adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang, tanjang (Jw.); tinjang (Md.); bangko (Bugis); kawoka (Timor), wako, jangkar dan lain-lain.

Lingkungan fisik tempat tumbuhnya hutan bakau meliputi daerah pasang surut sampai airnya asin dan tanahnya berlumpur. Hutan bakau tersebar di sepanjang pantai Indonesia, terutama pada pantai yang datar seperti pantai timur Sumatera, pantai utara Pulau Jawa, pantai Selatan Kalimantan, dan pantai-pantai lainnya yang ditumbuhi bakau secara alami.

 

Hutan bakau di Indonesia merupakan yang terluas di dunia, akan tetapi sekarang banyak hutan bakau yang telah musnah dan rusak akibat penebangan-penebangan, baik diambil kayunya untuk dijadikan arang maupun diubah menjadi tambak.-tambak ikan. Bagian Pohon Bakau

Bakau atau mangrove memiliki struktur dengan batang yang besar dan akar tunjang yang tampak dengan tinggi sekitar 4-30 m, dengan tinggi akar mencapai 0.5–2 m atau lebih di atas lumpur. Diameter batang mencapai 50 cm.

PELAJARI:  Sistem Pertahanan Diri Burung Hantu
 

Akar tunjang pada bakau berfungsi juga sebagai akar napas. Sebagian tubuh terendam dalam air yang mengandung sedikit oksigen dengan tanah yang berlumpur. Jadi, akar tunjang membantu penangkapan oksigen dari udara.

Menurut Wikipedia, bakau memiliki daun tunggal yang terletak berhadapan dengan posisi yang terkumpul di ujung ranting dengan kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing. Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda kekuningan, berujung runcing, bertangkai, 3,5-13 × 7–23 cm. Daun penumpu cepat rontok, meninggalkan bekas serupa cincin pada buku-buku yang menggembung.

Bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan menggarpu di ketiak, 2-4-8-16 kuntum, berbilangan 4. Tabung kelopak bertaju sekitar 1,5 cm, kuning kecoklatan atau kehijauan, melengkung. Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan, bergantung jenisnya. Perbungaan terjadi sepanjang tahun.

Buah berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau coklat kotor. Hipokotil tumbuh memanjang, silindris, hijau, kasar atau agak halus berbintil-bintil.

PELAJARI:  Ciri-Ciri Serta Unsur Penting Dalam Puisi

Manfaat Hutan Bakau

Hutan mangrove atau bakau memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Fungsi atau manfaat hutan bakau dapat ditinjau dari sisi fisik, biologi, maupun ekonomi.

Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:

– Penahan abrasi pantai.
– Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan.
– Penahan badai dan angin yang bermuatan garam.
– Menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
– Penambat bahan-bahan pencemar (racun) di perairan pantai.

Manfaat dan fungsi hutan bakau secara biologi antara lain:

– Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan.
– Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya.
– Tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.

Manfaat dan fungsi hutan bakau secara ekonomi antara lain:

– Tempat rekreasi dan pariwisata.
– Sumber bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.
– Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
– Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.
– Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.

PELAJARI:  Jelaskan Pengertian Tentang Invasi Antigen

Luas Hutan Bakau di Indonesia

Perkiraan luas hutan bakau di dunia sekitar 18 juta hektare, 8,6 juta hektare diantaranya atau 47,8% berada di Indonesia. Sayang sekali dari 8,6 juta hektare yang ada di Indonesia, hanya tinggal sekitar 32% yang baik, sedangkan selebihnya 68% atau 5,9 juta hektare telah musnah dan rusak. Berdasarkan identifikasi dan penelitian Dirjen Rehabilitasi lahan, kerusakan hutan bakau yang terbesar terdapat di luar kawasan hutan yang mencapai 4,2 juta hektare (87,5%) sedangkan di dalam kawasan hutan mencapai 1,7 juta hektare (44,73%).

Kawasan hutan bakau banyak menyediakan nutrisi (makanan bergizi) bagi makhluk-makhluk lainnya pada ekosistem tersebut. Makhluk hidup yang banyak ditemukan di ekosistem ini antara lain ikan, kepiting, udang, siput, tiram, cacing, burung, monyet, dan pada beberapa ekosistem pantai terdapat pula buaya. Ekosistem pantai yang tertutup hutan bakau memiliki manfaat yang besar bagi manusia.