ASTALOG.COM – Sumber daya perairan merupakan segala potensi yang ada dalam lingkungan perairan baik perairan umum maupun perairan laut.
Berbicara mengenai sumber daya perairan tidak lepas dari kekayaan sumber daya perairan yaitu ikan.
Kita tahu, sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan sehingga secara alamiah bangsa Indonesia merupakan bangsa bahari. Hal ini ditambah lagi dengan letak wilayah Indonesia yang strategis di wilayah tropis. Hamparan laut yang luas merupakan suatu potensi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumber daya perairan yang memiliki keragaman, baik sumber daya hayati maupun sumber daya lainnya.
Ada beberapa pulau di Indonesia yang memiliki sumber daya perairan yang bisa dikatakan tinggi dan salah satunya adalah Pulau Kalimantan
Kalimantan
Selain dikenal sebagai pulau dengan semua jenis hutan kayunya, Kalimantan juga sudah tergolong dalam daerah perikanan darat atau yang lebih dikenal sebagai gudang ikan sejak dulu. Bagian dari pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Selatan terdapat berbagai jenis perairan seperti perairan rawa, perairan danau, perairan sungai, perairan pantai, perairan/genangan air lainnya.
Kalimantan Selatan memiliki luas 3,7 jt Ha atau 6,98% luas Pulau Kalimantan dengan ibukota Banjarmasin. Secara geografis terletak di antara 1o 21’ 49” LS – 1o 10’ 14” LS dan 114o 19’ 33” BT – 116o 33’ 28”. Kekhasan propinsi ini adalah Propinsi di belah oleh gugusan pegunungan Meratus dan menjadi batas alam hampir seluruh kabupaten di propinsi ini.
Proses Penangkapan Ikan
Di daerah Kalimantan Selatan tata cara pemeliharaan maupun penangkapan masih dilakukan secara tradisional yaitu dengan menggunakan jala atau kail . Pembibitan terhadap ikan-ikan tidak pernah dilakukan. Ikan-ikan yang ditangkap akan berkembangbiak sendiri di danau atau sumur ikan atau dibuatkan sungai buatan yang digali pada musim kering untuk tempat ikan, yang disebut dengan istilah pamitak.
Untuk menangkap ikan di sungai umumnya digunakan alat-alat yang masih tradisional seperti perahu (jukung), pancing, jala (lunta), tampirai, tangguk, kabam, lalangit, renggi, hancau, jambih, lukah, hampung, serapang, tiruk, riwayang, dan sebagainya.
Hasil Perikanan Kalimantan Selatan
Hasil dari perikanan darat di daerah Kalimantan Selatan ini pada umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan dikirim ke luar daerah seperti ke Jawa.
Hasil perikanan daerah Kalimantan Selatan meliputi jenis-jenis ikan seperti ikan gabus, (haruan), pupunyu (betek), sepat, sepat siam, biawan, taunan, sanggang, baung, kelabau, tapah, bakut, undang, bajang, udang galah dan sebagainya .
Di samping perikanan darat, di daerah Kalimantan Selatan juga terdapat perikanan laut, terutama terdapat di daerah pantai Kalimantan Selatan, muara sungai, di pulau-pulau kecil di daerah laut Jawa dan Selat Makasar.
Luas area penangkapan ikan laut kurang lebih 10.000 mil persegi. Daerah-daerah penangkapan ikan laut meliputi daerah Kotabaru, daerah Takisung, Pleihari, daerah-daerah di muka sungai Barito seperti Tabunganen, dan Jelapat dan sebagainya.
Hasil dari perikanan laut ini pada umumnya digunakan sebagai berikut: ikan basah untuk memenuhi kebutuhan di daerah seperti jenis ikan peda, tenggiri, menangin, terubuk, tongkol, telang dan sebagainya, diasinkan dan dikirim ke luar daerah.
Adapun daerah-daerah perikanan darat serta yang banyak menghasilkan ikan adalah daerah-daerah danau Bangkau (Negara) danau Bitin (Alabio) danau Panggang, Terpakang (Babirik) Atalak Padang (Martapura), Bati-bati, Bajayau, Batalas, Buas-buas, Hakurung, Peramaian dan Paminggir.