Puisi Tentang Pendidikan

ASTALOG.COM – Puisi adalah salah satu seni tertulis yang sudah tidak asing lagi saat ini.

Pengertian Puisi

 

Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna dan arti di dalamnya.

Atau puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah imajinasi kata yang berasal dari sebuah  pengalaman gagasan, dan di susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya.

 

Unsur Dalam Puisi

Jika dilihat, batang tubuh dari sebuah puisi terbentuk dari susunan beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi, rima, irama dan makna. Kelima unsur ini memberikan pengaruh yang besar dalam keutuhan sebuah puisi. Berikut sedikit pembahasan dari kelima unsur tersebut.

1. Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.

2. Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.

3. Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.

PELAJARI:  Dialog Wawancara Tentang Bencana Alam

4. Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.

5. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.

6. Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.

7. Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.

Nah, tujuh unsur inilah yang penting diperhatikan saat Anda akan membawakan sebuah puisi.

Contoh Puisi

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut kami bagikan beberapa contoh puisi dengan tema “Pendidikan”

SEKOLAHKU
detik berganti detik
menitpun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahunpun tak kuasa hindari
pergantian masa hingga kini

dipundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat bet sekolah
disakuku logo sekolahpun tak mau tertinggal
surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku

sekolahku …
pengabdianku,
ilmuku,
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu

PUISI BELAJAR
Ketika kau marah,
Kau ajari aku kesabaran
Ketika kau salah
Kau ajari aku keterbatasan
Ketika kau kalah
Kau ajari aku ketegaran
Ketika kau sedih
Kau ajari aku kelembutan
Ketika kau tersenyum
Kau ajari aku kepuasan
Ketika kau tertawa
Kau ajari aku kebahagiaan
Ketika kau berhasil
Kau ajari aku kesyukuran
Ketika kau diam
Kau ajari aku kefanaan
Ketika kau berdoa
Kau ajari aku arti ketundukkan
Ketika kau bahagia
Kau ajari aku arti cinta
Terima kasih anakku
Yang setiap hari mengajariku
Arti hidup, dan
Hidup yang berarti

PELAJARI:  Dialog Orang Tentang Pertanian

Andai Aku Rajin Belajar

Andai aku rajin belajar….
Aku akan jadi orang pintar
Begitu kata orang-orang terpelajar
Aku akan jadi guru bermutu
Itu kata orang-orang di sekelilingku
Aku akan jadi pengarang lagu merdu
Kata ibuku yang selalu menyanyi untukku

Andai aku rajin belajar….
Aku tidak akan jadi orang bodoh
Tak tahu apa itu benar atau salah
Tak mengerti serius atau hanya seloroh
Aku tidak akan jadi pemungut sampah
Tak dimaki orang dengan sumpah serapah
Tak dihina anak-anak karena lusuh
Dikira maling barang rongsokan, sedih

Andai aku rajin belajar….
Aku akan jadi penulis tenar
Tak seperti air masuk mulut lalu keluar
Aku akan jadi pohon jati kekar
Tak seperti pohon pisang
Sekali berarti setelah itu mati
Tak berguna sama sekali bagai mimpi

Andai aku rajin belajar….
Aku tak akan tinggal kelas
Aku tak akan bodoh terus-menerus
Aku tak akan kena marah dari guru
Aku tak akan dapat nilai merah
Entah apa lagi yang kudapat

PELAJARI:  Contoh Laporan Informal

Andai aku rajin belajar….
Aku akan jadi siswa pintar
Aku kaan jadi mahasiswa terpelajar
Aku akan jadi pemimpin negara besar
Aku akan jadi pemersatu negeri, bersinar
Sayang, aku hanya berandai-andai
Sementara aku tetap malas belajar
Tak mau buka buku agar pintar
Tak mau membuka mata demi cita
Orang pun terlanjaur percaya

Aku hanya orang-orang bodoh
Tak tahu apa itu belajar
Tak tahu apa itu pintar
Tak mengerti apa itu terpelajar
Aku sudah tak tahu apa itu….
Belajar
Andai dulu aku rajin belajar

Bangunan Sekolah

setiap pagi minggu
anakanakku mengajak ke bangunan sekolahnya
yang baru dibangun
dengan sorot matamentari membias wajahwajah
patria
mereka berharap cepat selesai agar dapat belajar
untuk menyongsong masadepan
aku sangat bangga ketika mereka menyatakan
betapa besar cinta mereka terhadap negeri ini
tapi di balik itu aku bagai disayat sembilu
konstruksi bangunan, penyediaan sarana dan prasarana sekolah ini
apakah dapat mewujudkan citacita mereka
karena biaya pendidikan teramat mahal
dan pelaku pendidikan masih mencaricari sistem
anak-anakku masih menatap bangunan sekolahnya
dengan mata mentari dan wajah-wajah patria.

Mudah-mudahan beberapa jenis puisi bertema pendidikan diatas tidak hanya sebagai contoh dalam melatih membaca puisi melainkan sebagai motovasi untuk lebih giat belajar.

Semoga bermanfaat.