Mengenal Teknologi Tepat Guna

ASTALOG.COM – Istilah teknologi tepat guna belakangan seringkali muncul di berbagai media. Biasanya istilah teknologi ini dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat tertinggal, teknologi untuk Si Miskin, teknologi “jadul”, “murahan,” skala kecil, dan sebagainya.

Ya, dengan penggunaan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya hanya barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan bisa diubah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

 

Sebelum berkenalan lebih jauh, ada baiknya kita terlebih dulu membahas mengenai sejarah munculnya teknologi tepat guna.

Sejarah dan Awal Mula Teknologi Tepat Guna

 

Ide mengenai Teknologi Tepat Guna pada awalnya diusulkan oleh Dr. E.F. Schumacher. Dr. Schumacher merupakan seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris.

Pemikiran Dr. Schumacher mengenai ide awal teknologi tepat guna dituangkan dalam bukunya yang sangat inspiratif berjudul “Small is Beautiful” yang diterbitkan tahun 1973.

Dr. Schumacher kemudian diangkat menjadi Dewan Penasihat Batubara Inggris (British Coal Board Advisor) dan penasihat pemerintah untuk Burma, sekarang Myanmar, dan selanjutnya untuk India. Pemikirannya mengenai konsep teknologi tepat guna juga mempengaruhi pemikiran PM pertama India, Jawaharlah Nehru.

PELAJARI:  Apa Yang Dimaksud Dengan Batik Sablon

Pada tahun 1961, PM Nehru mengundang Dr. Schumacher pada sebuah komisi perencanaan pembangunan di India, lalu Dr. Schumacher mengusulkan “intermediate technology” pada komisi tersebut namun tidak ambil bagian pada komisi tersebut.

Pada tahun 1966, Dr. Schumacher mendirikan organisasi nirlaba yang diberi nama Intermediate Technology Development Group (ITDG). Pendekatan mengenai pengembangan teknologi mendapat perhatian yang cukup luas pada tahun 1960-an dan dikenal sebagai gerakan sosial selama krisis energi dunia pada tahun 1970-an dan sekaligus dikenal sebagai gerakan lingkungan.

Konsep teknologi yang ditawarkan Dr. Schumacher yang dulunya dinamakan “intermediate technology” kemudian dikenal saat ini sebagai teknologi tepat guna.

Meskipun masih banyak perdebatan mengenai konsep teknologi tepat guna, saat ini diakui bahwa secara umum teknologi yang dimaksud adalah teknologi yang diimplementasikan pada skala kecil, desentrasisai, padar karya, ramah lingkungan, dan memperhatikan kearifan lokal.

Mahatma Gandhi, seorang pemimpin ideologis dari India, juga seringkali disebut sebagai yang mengawali adanya pendekatan teknologi tepat guna, seperti dilansir dari Wikipedia.

Meski di masa Gandhi konsep teknologi tepat guna belum diberi nama, Gandhi sudah mulai mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal, dan sebagian besar berupa teknologi berbasis pedesaan untuk membantu desa-desa di India agar menjadi mandiri.

PELAJARI:  Pengelolaan BUMN

Gandhi tidak setuju dengan ide mengenai teknologi yang menguntungkan hanya sebagian kecil orang dengan mengorbankan sebagian besar yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak pengurangan tenaga kerja demi meningkatkan keuntungan (profit).

Pengertian Teknologi Tepat Guna

Menurut Oxford English Dictionary, definisi gabungan untuk istilah “tepat guna” dan “teknologi” adalah “penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis sehingga cocok untuk orang, kondisi, kesempatan atau tempat tertentu.”

Definisi ini berimplikasi bahwa “tepat guna” dapat bervariasi, karenanya istilah teknologi tepat guna tidak dapat didefinisikan secara tepat.

Secara umum, istilah teknologi tepat guna seringkali digunakan dalam konteks teknologi untuk negara berkembang.

Pada awalnya, teknologi tepat guna sering digunakan bergantian dengan intermediet teknologi. Intermediet teknologi berarti teknologi antara, yaitu teknologi tradisional di negara berkembang dan teknologi maju padat modal dari dunia barat.

PELAJARI:  7 Elemen dalam Iklan Media Cetak

Istilah teknologi tepat guna dalam konteks yang spesifik dan kadang-kadang umum dianggap sebagai suatu teknik untuk pembangunan yang digunakan untuk mengatasi masalah kemiskinan, keadilan sosial, ketenaga kerjaan, dan kebutuhan dasar manusia.

Menurut Academia.edu, definisi terakhir tentang teknologi tepat guna, bahwa teknologi ini haruslah berskala kecil, padat karya, investasi modal yang rendah per pekerja, hemat energi, ramah lingkungan, terkontrol dan dipelihara oleh masyarakat setempat.

Contoh Teknologi Tepat Guna

Mohammed Bah Abba, seorang pria berkebangsaan Nigeria, menciptakan suatu pendingin dari pot. Kerja kerasnya mampu menyelamatkan hidup jutaan warga Afrika yang hidup di daerah terpencil dan sangat membutuhkan sistem pengawetan bahan makanan sederhana, karena di daerah tersebut belum ada instalasi listrik.

Dengan sistem pendingin yang diciptakannya, tomat dan cabai merah dapat bertahan selama tiga minggu, sementara terong dapat bertahan dalam keadaan layak makan selama 27 hari.

Atas kerja kerasnya ini, pria dengan sejuta aktivitas ini mendapatkan Rolex Awards for Enterprise pada tahun 2001. Sistem pendingin pot-in-pot ciptaannya telah digunakan luas di Nigeria dan sebagaian besar negara Afrika.