Proses Terjadinya Angin Laut dan Darat

ASTALOG.COM – Angin adalah udara yang bergerak. Pergerakannya terjadi karena adanya rotasi bumi serta karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin akan bergerak dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah.

Untuk lebih jelasnya kita bisa mengetahui beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya angin, antara lain :

  • Gradien barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
  • Letak tempat, yaitu kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
  • Tinggi tempat, yaitu semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
  • Waktu, yaitu di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
 

Secara umum, angin juga dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu :

 

1. Angin laut

Angin laut atau sea brezee merupakan jenis angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai.

PELAJARI:  Pemberontakan PKI di Madiun

Mengapa angin laut terjadinya pada siang hari? Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sehingga sinar matahari akan memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi.

Kemudian, tekanan udara di atas daratan akan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan.

Angin laut ini biasanya dimanfaatkan oleh para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.

proses terjadinya angin laut :

Prosesnya terjadi di pagi hari hingga menjelang sore hari dimana pada saat itu suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya. Hal ini akan mengakibatkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum).

PELAJARI:  Apa Pengertian Pythagoras dan Rumusnya?

2. Angin darat

Angin darat atau land brezee merupakan  angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai.

Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana. Pada malam hari daratan akan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air.

proses terjadinya angin darat :

Angin darat terjadi ketika pada malam hari dimana pada malam hari daratan akan lebih dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat menerima dingin. Daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadilah aliran udara dari darat ke laut.

PELAJARI:  Peranan Bakteri di Berbagai Bidang Kehidupan

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan mengenai proses terjadinya angin laut dan angin darat yang keduanya adalah merupakan jenis angin lokal yang terjadi di wilayah pantai dan sekitarnya.

Karena massa daratan mempunyai sifat fisik cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan, sedangkan massa lautan lambat dalam menyerap panas dan lambat pula melepaskannya, maka kedua sifat inilah yang menyebabkan perbedaan tekanan udara pada kedua tempat tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Pada siang hari daratan akan lebih cepat menerima panas, sehingga udara menjadi panas lalu memuai dan bertekanan lebih rendah dari lautan. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari laut ke darat. Angin dari laut ke darat ini disebut sebagai angin laut.

Sedangkan pada malam hari tekanan udara di darat lebih tinggi dibanding tekanan udara di laut. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari darat ke laut sehingga terjadilah angin darat.