ASTALOG.COM – Pergerakan nasional merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh suatu organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan oleh adanya rasa ketidakpuasan terhadap keadaan yang terjadi saat itu, dimana Indonesia berada dalam penjajahan pemerintah Hindia Belanda. Keadaan ini akhirnya melahirkan beberapa organisasi pergerakan nasional Indonesia, antara lain:
1. Budi Utomo
Pada awal abad ke-20 sudah banyak mahasiswa di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa. Saat itu ada sebuah sekolah kedokteran terkenal di Jakarta bernama STOVIA (School tot Opleideing van Inlandsche Aartsen). Beberapa tokoh mahasiswa kedokteran yang kuliah di sana pada saat itu sepakat untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan pendidikan rakyat. Maka pada tanggal 20 Mei 1908, sebuah organisasi bernama ‘Budi Utomo‘ dibentuk di Jakarta yang diketuai oleh Dr. Sutomo. Hari berdirinya Budi Utomo akhirnya dikenang sebagai ‘Hari Kebangkitan Nasional‘. Tokoh pendiri lainnya adalah Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan R. T. Ario Tirtokusumo.
2. Sarekat Islam
Akibat terjadinya persaingan yang tidak sehat antara pedagang pribumi dan pedagang Cina, maka pada tahun 1911 didirikanlah ‘Serikat Dagang Islam (SDI)‘oleh K.H. Samanhudi dan R.M. Tirtoadisuryo di Solo. Tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan pedagang pribumi dari ancaman pedagang Cina. Kemudian dalam Kongres di Surabaya pada tanggal 30 September 1912, ‘Sarekat Dagang Islam‘ berubah menjadi ‘Sarekat Islam (SI)‘. Perubahan nama ini dimaksudkan agar organisasi bisa lebih terbuka keanggotaan dan kegiatannya. Di tahun 191913, organisasi ini dipimpin oleh H.O.S Cokroaminoto. Kemudian di tahun 1923, ‘Sarekat Islam‘ berubah menjadi ‘Partai Sarekat Islam (PSI)‘ yang bersifat non kooperatif terhadap Belanda.
3. Indische Partij
‘Indische Partij‘ merupakan partai politik pertama di Indonesia yang didirikan oleh 3 serangkai, yaitu: E.F.E Douwes Dekker 9Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan Dr. Cipto Mangunkusumo. ‘Indische Partij‘ dideklarasikan pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan untuk mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama, dan ras.
4. Perhimpunan Indonesia (PI)
Pada awalnya ‘Perhimpunan Indonesia (PI)‘ bernama ‘Indische Vereeniging‘ yang didirikan oleh orang-orang Indonesia di Belanda pada tahun 1908. Kemudian di tahun 1922, ‘Indische Veereniging‘ berubah nama menjadi ‘Indonesische Veereniging‘ dengan kegiatan utamanya di bidang politik. Kemudian di tahun 1925 berubah menjadi ‘Perhimpunan Indonesia‘. Tujuan utama dari ‘Perhimpunan Indonesia’ adalah Indonesia merdeka dan memperoleh suatu pemerintahan yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat. Tokoh-tokoh ‘Perhimpunan Indonesia’ adalah Moh. Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdul Majid Joyodiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk Pamuncak.
5. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan pada tanggal Juli 1927 di Bandung dan dipimpin oleh Ir. Soekarno. Tujuannya adalah Indonesia merdeka dengan ideologi nasionalisme. PNI mengadakan kegiatan konkrit baik politik, sosial, maupun ekonomi. Organisasi ini terbuka dan revolusioner sehingga PNI cepat meraih anggota yang banyak.. Ditambah lagi pengaruh Soekarno yang sangat meresap ke lapisan masyarakat. Keikutsertaan Moh. Hatta dalam kegiatan politik Soekarno semakin membuat kedudukan PNI bertambah kuat. Kegiatan politik PNI dianggap mengancam pemerintah Belanda sehingga para tokoh PNI ditangkap dan diadili pada tahun 1929. Akhirnya organisasi ini dibubarkan di tahun 1931 kemudian beberapa tokohnya seperti Sartono membentuk Partindo, lalu Moh. Hatta dan Sutan Syahrir membentuk organisasi Pendidikan Nasional Indonesia.