Prinsip Pengolahan Limbah Organik

ASTALOG.COM – Limbah organik ternyata dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan. Tentu saja pengolahannya harus dilakukan secara kreatif agar mampu menghasilkan produk kerajinan yang bernilai tinggi. Sebagai negara yang memiliki banyak bahan dasar limbah yang dapat dijadikan karya kerajinan, maka Indonesia memiliki produk kerajinan dari bahan limbah yang beragam, kreatif, inovatif, dan cukup terkenal di mancanegara. Tak heran Indonesia dikenal sebagai negara eksportir terbesar kerajinan yang dibuat dengan tangan (handmade). Tangan-tangan terampil dan pemikiran kreatif inovatif karya anak bangsa cukup dikagumi oleh bangsa lain. Dan inilah yang menjadi salah satu kebanggaan Indonesia saat ini.

JENIS LIMBAH ORGANIK YANG DAPAT DIOLAH

 

Limbah organik yang dapat digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Limbah Organik Basah

PELAJARI:  Biografi 6 Tokoh Perumus Dasar Negara Indonesia
 

Limbah organik basah merupakan sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Adapun limbah organik basah yang dapat dijadikan karya kerajinan antara lain: kulit jagung, kulit bawang, kulit buah, biji-bijian, daun-daunan, jerami, dan beberapa lainnya.

Pengolahan limbah organik basah dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar air dalam bahan limbah organik habis. Bahan yang sudah kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku menjadi bahan yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau pengawet agar kuat dan tahan lama.

2) Limbah Organik Kering

Limbah organik kering merupakan sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah. Hampir semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. COntoh: kertas, kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan beberapa lainnya.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Prasasti?

Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak persiapan karena sifatnya yang kering. Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik kering ini terkena air, maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain hingga kadar air daam bahan limbah organik kembali seperti kondisi semula.

Bahan limbah organik kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Prosesnya pun sama dengan bahan organik basah, apakah bahan baku akan dicelup warna atau pelapis agar kuat dan tahan lama.

PRINSIP PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK

Pengolahan limbah organik memerlukan pengetahuan yang memadai agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin menambah masalah lingkungan. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah termasuk limbah organik yang dikenal dengan istilah 3R, yaitu:

  1. Mengurangi (Reduce): meminimalisir barang atau material yang digunakan. Dalam hal ini, semakin banyak menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
  2. Menggunakan Kembali (Reuse): memilih barang-barang yang masih layak pakai dengan cara menghindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai lalu dibuang.
  3. Mendaur Ulang (Recycle): memanfaatkan kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak berguna untuk didaur ulang kembali. Meski tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi masih banyak industri kecil dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.