ASTALOG.COM – Dalam tubuh manusia terdapat sistem endokrin yang merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Tentu saja dalam sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar-kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
JARINGAN SEKRETORIS PADA SISTEM ENDOKRIN
Dalam sistem endokrin terdapat jaringan sekretoris yang disebut juga sebagai kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris terdiri dari:
- Sel kelenjar: mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme.
- Saluran kelanjar: merupakan sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut.
- Saluran getah: terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
KELENJAR YANG TERDAPAT PADA SISTEM ENDOKRIN
1) Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal disebut juga kelenjar anak ginjal (atau kelenjar suprarenalis) yang merupakan suatu kelenjar endokrin berbentuk segitiga dan terletak di sekitar ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, tepatnya di sisi anterior-superior (depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
2) Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin di leher yang memproduksi hormon paratiroid. Manusia biasanya mempunyai 4 kelenjar paratiroid, yang biasanya terdapat di bagian belakang dari kelenjar tiroid atau kelenjar yang dekat dengan kelenjar tiroid sehingga disebut dengan “paratiroid“, atau pada kasus yang langka, terdapat di dalam kelenjar tiroid itu sendiri atau di dada.
Dalam hal ini, hormon paratiroid mengontrol jumlah kalsium di darah dan di dalam tulang. Hormon paratiroid bisa menurun sangat rendah pada pasien post operasi pengangkatan kelenjar tiroid karena ikut terangkatnya kelenjar paratiroid yang akibatnya adalah penurunan kadar kalsium dalam darah hipokalsemia.
Selain itu, hormon paratiroid mengakibatkan peningkatan resorpsi kalsium dari tulang, peningkatan reabsorbsi kalsium di ginjal, peningkatan absorbsi kalsium di saluran cerna oleh Vitamin D. Peningkatan kadar hormon paratiroid juga mengakibatkan penurunan kadar fosfat dalam darah, karena hormon ini meningkatkan sekresi fosfat dalam darah.
3) Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal disebut juga badan pineal, epiphysis cerebri, epiphysis, conarium, atau “mata ketiga” yang merupakan sebuah kelenjar endokrin pada otak vertebrata. Kelenjar pineal memproduksi serotonin turunan dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi musiman.
Bentuk kelenjar ini mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil, dan kelenjar ini terletak dekat dengan pusat otak, tepatnya di antara 2 belahan, yang terselip di sebuah alur di mana 2 badan thalamus bulat bergabung.
4) Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari disebut juga hipofisis yang terletak di rongga tulang sphenoid—sella turcica. Selama masa embriogenesis, kelenjar pituitari berkembang sebagian dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan saraf. Komponen neural muncul sebagai sebuah evaginasi dari dasar diencephalon dan tumbuh ke arah caudal sebagai batang tanpa melepaskan diri dari otak.
5) Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, tepatnya sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.
Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol. Kelenjar tiroid mengeluarkan hormon triodotironin dan tiroksin yang keduanya mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.