ASTALOG.COM – Jambu mete atau jambu monyet adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brazil dan memiliki “buah” yang dapat dimakan. Biasanya bijinya akan dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).
Pada umumnya tanaman jambu mete dikembangkan terutama untuk dipungut buah sejatinya. Yang dikenal umum sebagai “buah”, yaitu bagian lunak yang membengkak berwarna kuning atau merah, sesungguhnya adalah dasar bunga (receptaculum) yang mengembang setelah terjadinya pembuahan.
Buah sesungguhnya adalah bagian “monyet”nya yang keras, serta cokelat kehitaman berisi biji yang dapat diolah menjadi makanan, yaitu kacang mete. Secara tradisional kacang ini biasanya digoreng sebagai camilan teman minum teh atau kopi; sedangkan secara modern kini umum dijumpai sebagai pengisi dan penghias penganan semacam coklat dan kue.
CIRI-CIRI TANAMAN JAMBU METE
- Pohonnya berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12 m, dengan tajuk melebar, sangat bercabang-cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit, atau rendah dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya.
- Daun-daunnya terletak pada ujung ranting, dimana helai daun bertangkai, bundar telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk ke dalam, gundul, 8–22 × 5–13 cm.
- Berumah satu (monoesis) dengan bunga-bunga berkelamin campuran yang terkumpul dalam sebuah malai rata berambut halus, dengan lebar sekitar 15–25 cm.
- Kelopaknya berambut yang berukuran sekitar 4–5 mm.
- Mahkotanya runcing dan berukuran sekitar 1 cm, yang awalnya berwarna putih lalu berubah menjadi merah, dan berambut.
- Buahnya berwarna coklat tua, membengkok, dan memiliki ukuran tinggi sekitar 3 cm.
MANFAAT JAMBU METE
- Kacang mete dapat diekstrak minyaknya yang memiliki kualitas yang tinggi.
- Kulit bijinya dapat dimanfaatkan untuk pakan unggas.
- Sejenis minyak juga dihasilkan dari cangkang buah mete, yaitu CNSL (Cashew Nut Shell Liquid), yang dipakai dalam industri dan juga sebagai bahan untuk mengawetkan kayu atau jala.
- Buah semu jambu mete kadang-kadang juga dijual di pasar. Buah ini agak disenangi orang oleh karena rasanya yang asam segar, akan tetapi sering pula tercampur rasa sepat.
- Rasa manis dari buah jambu mete memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sirup atau di fermentasi untuk mendapatkan jenis minuman beralkohol.
- Sari buah yang agak terfermentasi dari jambu mete dinikmati pada masa panen, dan dapat didistilasi untuk dijadikan minuman berkandungan alkohol tinggi. Buah semu yang tak terolah di wilayah-wilayah produksinya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
- Daun-daun muda jambu mete disukai sebagai lalapan.
- Daun-daun tua jambu mete dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, serta untuk mengatasi ruam-ruam pada kulit.
- Semua bagian pohon dari jambu mete juga dapat dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional, terutama untuk menyembuhkan sakit kulit; untuk pembersih mulut; dan untuk obat pencahar (purgativa).
- Kayu jambu mete berwarna cokelat muda dan bernilai rendah, dan sangat jarang dipergunakan, meski dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau kayu perkakas bermutu rendah.
- Sejenis getah yang mengeras di udara terbuka (gom) dihasilkan dari batang yang dilukai. Gom ini dapat menjadi perekat buku yang baik, sekaligus mencegah serangan rayap, juga baik untuk merekatkan kusen atau kayu lapis.