Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Industri

ASTALOG.COM – Pada umumnya industri dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha yang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan Bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis dari kegiatan ekonomi, budaya, dan politik. Secara umum dikenal 2 jenis industri, yaitu:

  1. Industri Barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obat-obatan.
  2. Industri Jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan jasa.

PENERAPAN PRINSIP EKONOMI DALAM INDUSTRI

 

Prinsip ekonomi merupakan panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengorbanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh. Prinsip ekonomi dapat juga diartikan sebagai pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu dapat memperoleh hasil semaksimal mungkin. Jadi, prinsip ekonomi bisa memberikan 2 keuntungan, yaitu:

  1. Dapat memaksimalkan keuntungan dimana mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.
  2. Dapat meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
PELAJARI:  Bisakah Kita Tinggal di Planet Mars?

Sementara itu, prinsip ekonomi bertujuan untuk:

  • Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
  • Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahn-kesalahan tertentu
  • Mencegah terjadinya konsumsi yang boros
  • Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki
 

Prinsip ekonomi berlaku dalam 3 kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan industri, yaitu:

1) Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi adalah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Contoh penerapannya:

  1. Mendirikan tempat usaha dekat dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah pemasaran
  2. Menggunakan tenaga kerja yang terampil
  3. Memakai bahan baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah
  4. Memakai sumber daya misalnya modal, tenaga kerja, dan waktu se-efisien mungkin.
  5. Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang rendah
  6. Menentukan harga jual yang menguntungkan
  7. Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan
PELAJARI:  Macam-macam Enzim Pencernaan

2) Kegiatan Distribusi

Kegiatan distribusi adalah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh penerapannya:

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan
  2. Penyaluran barang yang tepat waktu
  3. Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah
  4. Membeli barang dari produsen secara langsung
  5. Menyediakan barang dan jasa yang populer bagi konsumen
  6. Membeli barang di produsen yang tepat
  7. Menentukan lokasi perusahaan yang berada diantara produsen dan konsumen

3) Kegiatan Konsumsi

Kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasaan sebesar-besarnya dari suatu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh penerapannya:

  1. Membeli barang yang berkualitas
  2. Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah
  3. Membuat daftar barang yang dibutuhkan
  4. Memilih barang sebelum membelinya
  5. Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang
  6. Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan
PELAJARI:  Jenis-jenis Iklim

CIRI-CIRI ORANG YANG MENERAPKAN PRINSIP EKONOMI

  1. Bertindak rasional, artinya seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan selalu dengan akan yang sehat bukan berdasarkan dari emosi dan hawa nafsu
  2. Bertindak ekonomis, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dengan segala perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang
  3. Bertindak hemat, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dapat menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan
  4. Membuat skala prioritas, artinya seseorang memenuhi kebutuhan dengan membuat urutan kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dari yang mendesak sampai yang dapat ditunda-tunda
  5. Bertindak dengan memakai prinsip cost and benefit, artinya seseorang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiaan yang dilakukannya.