Spesies Perairan yang Sering Dibudidayakan

ASTALOG.COM – Budidaya perairan disebut juga sebagai aquakultur yang merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum dalam budidaya perairan termasuk di antaranya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya tiram, serta budidaya rumput laut (alga). Sementara itu, di Indonesia, budidaya perairan dilakukan melalui berbagai sarana, dan yang paling umum dilakukan adalah dengan menggunakan media kolam, empang, tambak, tangki, karamba, serta karamba apung.

Berdasarkan data, hingga tahun 2007, sekitar 430 spesies ikan telah dibudidayakan oleh manusia, dengan 106 spesies baru dimulai pada dekade tersebut. Tercatat bahwa spesies hewan laut yang telah didomestikasikan telah mencapai angka hingga sekitar 0.13% dan tumbuhan laut 0.17%. Domestikasi umumnya dilakukan setelah diadakan pengamatan dan penelitian selama puluhan tahun. Selain itu, domestikasi spesies perairan memiliki risiko yang lebih rendah karena tidak menularkan penyakit ke manusia dan cenderung tidak membahayakan. Sementara itu, tertahannya volume perikanan tangkap yang diakibatkan oleh eksploitasi berlebih dari spesies laut membuat para pelaku budidaya perikanan mulai mendomestikasikan hewan laut.

PELAJARI:  Unit-unit yang Dipelajari dalam Ekonomi Makro
 

SPESIES PERAIRAN YANG SERING DIBUDIDAYAKAN

1. Ikan

 

Ikan merupakan hewan air yang paling umum dibudidayakan dalam aquakultur dengan beberapa cara berikut:

  • Mengusahakan pemeliharaan ikan secara komersial di kolam, tangki, atau laut dengan pembatas atau pelindung.
  • Membesarkan ikan untuk tujuan pemancingan rekreasi atau suplemen untuk meningkatkan jumlah ikan yang ada di alam liar.
  • Di Mediterania, nelayan menjaring ikan tuna sirip biru Atlantik muda dalam keadaan hidup dan memeliharanya di dekat pantai hingga siap dipanen.

Selain itu, ikan yang paling banyak dibudidayakan saat ini, antara lain: ikan mas, salmon, nila, dan lele.

2. Crustacea

Udang termasuk crustacea yang banyak dibudidayakan di wilayah Asia Tenggara. Pembudidayaannya dilakukan mulai dari usaha tradisional hingga industri berskala besar. Belum lagi karena kemajuan teknologi yang memicu jumlah udang yang dibudayakan di dalam kolam, dan akhirnya bibit udang itu bisa dijual ke seluruh dunia. Hingga tahun 2003, tercatat bahwa produksi udang secara global adalah sekitar 230 ribu ton.

PELAJARI:  Pada Rapat Raksasa D Lapangan Ikada Presiden Hanya Menyampaikan Sedikit Amanat Kepada Rakyat Sebab?

Saat ini seluruh jenis udang yang dibudidayakan berasal dari famili Penaeidae dengan sekitar 80% berasal dari spesies Penaeus monodon dan Litopenaeus vannamei. Secara umum udang air tawar maupun udang air laut memiliki karakteristik dan penyakit yang sama. Dalam hal ini, praktik monokultur udang sangat rentan terhadap penyebaran penyakit yang mampu membinasakan seluruh udang yang dipelihara serta membahayakan lingkungan sekitar, sehingga praktik pemeliharaan secara lestari dipromosikan oleh berbagai organisasi lingkungan.

3. Mollusca

Kerang termasuk spesies mollusca yang mencakup tiram dan bivalvia lainnya. Keduanya merupakan hewan penyaring dan deposit yang bergantung pada keberadaan plankton sebagai makanannya. Pembudidayaan kerang secara umum amat bergantung pada jenis spesies dan kondisi lingkungan tempatnya hidup. Kerang dapat dipelihara di tambak pantai, menggunakan rawai, atau dikurung di dalam kandang mengapung. Kerang liar juga dapat ditangkap dengan mengambilnya secara manual dengan tangan atau mengeruknya dari dasar laut.

PELAJARI:  Jelaskan Pengertian Kandung Kemih?

Sementara itu, di wilayah Asia lainnya seperti Korea, Jepang, dan Cina, Abalon yang juga merupakan spesies dari Mollusca mulai dibudidayakan sejak tahun 1950an. Kemudian industri ini terus berkembang, sementara suplai tangkapan abalon menurun akibat penangkapan yang berlebihan. Tidak mengherankan jika abalon memiliki nilai ekonomis atau nilai jual yang sangat mahal.

***

Selain ke-3 spesies di atas, masih ada lagi beberapa spesies lainnya seperti rumput laut, alga, timun laut, landak laut, ular laut, dan ubur-ubur yang dipelihara dan dibudidayakan di beberapa wilayah negara meski masih jarang. Sementara itu, di Cina, timun laut telah dipelihara di kolam.