ASTALOG.COM – Sebuah tarian tidak hanya mengandalkan keindahan dan keelokan dari kostum dan sang penari, melainkan sebuah tarian akan dikatakan sempurna saat diiringi dengan sebuah gerakan. Gerakan dalam tarian disebut juga dengan gerak tari.
Pengertian dari seni tari sendiri suatu ekspresi (ungkapan jiwa) yang mengandung unsur keindahan dalam bentuk gerakan yang teratur mengikuti irama musik. Gerakan – gerakan yang ditampilkan indah, berirama, memiliki roh/jiwa yang harmonis.
Karena sudah jelas tarian membutuhkan gerakan, maka gerak tari merupakan unsur utama dari tari. Gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Gerak tari selalu melibatkan anggota badan manusia. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer.
Untuk mendapatkan gerak tari yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu dan pengolahan unsur keindahannya terbagi dua yaitu bersifat
1. Stilatif ( Gerak yang mengalami proses pengolahan yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah) dan
2. Distortif (Gerak yang melalui proses perombakan dari aslinya dan salah satu proses stilasi).
Dari hasil pengolahan gerak kemudia lahir dua jenis gerak tari, yaitu gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
1. Gerak murni
Gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.
2. Gerak maknawi
Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan imitative ( peniruan dari binatang dan alam) dan mimitif (gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.)
Dari mana asal gerak ?
Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indera.
Objek bisa berupa benda, alam, suara dan rasa. Mengamati karya sastra seperti prosa dan puisi, mendengarkan irama musik, mengamati aneka kegiatan manusia, perangai binatang, sampai benda dan kejadian alam sekitar semua dapat menimbulkan imajinasi yang merangsang terjadinya respon gerak spontan. Sedangkan penjelajahan rasa, seperti panas, dingin, marah, senang dan sedih akan membantu pencarian gerak ekspresif.
Gerak-gerak ini dapat kita himpun menjadi gerakan tari yang indah. Untuk mempermudah mencari dan merespon gerak maka kita harus mengetahui tema dari tari tersebut. Tema merupakan gambaran awal gerak-gerak yang diperagakan, contohnya:
a. Kepahlawanan, gerak yang muncul adalah gerak pencak silat, perang, gerak beladiri atau olah kanuragan.
b. Kesedihan, gerak yang muncul adalah gerak permohonan.
c. Kegembiraan, gerak yang muncul adalah gerak suka cita, meloncat-loncat, melambai-lambai, melenggang, bergoyang.
d. Binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang tersebut.
Dalam menata tari, perlu diperhatikan level dan kepadatan didalamnya. Tingkat gerak atau tinggi rendahnya gerak terbagi dalam 3 jenis level, antara lain:
– Level Tinggi (Meloncat atau berdiri)
1. Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
2. Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
– Level Sedang (Membungkuk atau jongkok)
1. Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
2. Tarian Serimpi adalah suatu jenis tarian yang diperagakan 4 putri ini masing-masing mendapat sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya manusia juga melambangkan empat penjuru mata angin. Tarian ini merupakan tarian keraton pada masa lalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
- – Level Rendah (Duduk atau berbaring)
- 1. Tari Saman, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam. ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah.
Hubungan dari ketiga level tersebut dengan gerak tari hanya sebagai penekanan akan berada pada level berapa jenis gerakan tersbeut pada sebuah tarian.
2. Kepadatan (density)
Penguasaan ruang oleh penari, ini penting untuk tari kelompok. Penempatan atau formasi penari di atas pentas harus sedemikian rupa sehingga indah dan tidak tampak penuh.