ASTALOG.COM – Sel adalah segumpalan protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel juga merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Bila ingin hidup, sel harus dapat perawatan atau dijaga untuk bisa hidup di lingkungannya.
Sel dilindungi oleh membran plasma ( dinidng sel ) yang permeable untuk membungkus cairan yang disebut dengan sitoplasma. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sel adalah unit dasar dari organisme hidup. Dalam organisme multiseluler (organisme dengan lebih dari satu sel), kumpulan sel-sel yang bekerja sama untuk melakukan fungsi yang sama disebut tisu.
Jenis-jenis Sel
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga dan saluran baik di luar maupun di dalam tubuh.
2. Sel Saraf (Neuron)
Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma. Sel-sel neuron terbagi atas beberapa bagian yaitu badan sel, dendrit, dan neurit (akson) yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda. Ketiga bagian sel saraf tersebut membentuk satu kesatuan yang menyusun sel saraf dan membuatnya bekerja dengan baik.
3. Sel Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
4. Sel Tulang
Pembentukan tulang dimulai dari osteoblas (sel tulang) yang merupakan sel-sel mesenkim khusus. Osteoblas mensekresi substantia intersel, osteoit yang pada mulanya terdiri atas substantia dasar yang lembut dan serabut-serabut kolagen. Osteoblas berkembang menjadi osteosit-osteosit, sel-sel tulang defenitif. Pada masa yang sama, osteoklas multinuclear berkembang, sel-sel yang berkaitan dengan reabsorpsi dan pembentukan kembali tulang. Membezakan ossificasi langsung atau intermembranosa adalah dari ossificasi indirect atau ossificasi chondral ( klasifikasi pengganti ).
Ossificasi Intermembranosa adalah perkembangan tulang dari tisu penghubung yang akhirnya mengandungi banyak sel-sel mensekim yang berkembang melalui osteoblas menjadi osteosit. Pada masa yang sama osteoklas berkembang dan serabut-serabut kolagen juga timbul. Tulang yang asli adalah fibrosa dan selanjutnya ia dibentuk kembali menjadi tulang lameller. Mangkuk tengkorak, tulang-tulang wajah dan clavicula berkembang sebagai tulang membranosa. Bagian-bagian rangka yang sebelumnya merupakan tulang rawan perlu mengalami ossificasi kondral apabila ia ingin diganti oleh tulang. Pertumbuhan hanya mungkin selama tulang rawan tetap ada. Persyaratan untuk penggantian pembentukan tulang adalah kondroblas, sel-sel tisu penghubung yang telah mengalami differensiasi ( Pembezaan ) yang menyingkirkan tulang rawan dan memungkinkan osteoblas untuk membentuk tulang.
5. Sel Darah
Tubuh manusia tersusun dari milyaran sel darah yang memiliki fungsi yang vital. Terdapat tiga tipe sel darah pada manusia, sel darah merah yang merupakan jumlah sel darah terbanyak, sel darah putih, dan trombosit, yang masing-masing memiliki fungsi dan kadar yang berbeda dalam tubuh. Salah satunya adalah penghitungan jumlah sel darah dimana terdapat standar jumlah sel darah untuk mengindikasikan kondisi tubuh manusia. Standar jumlah sel darah tergantung beberapa faktor, yaitu jenis kelamin, usia, dan lain-lain. Sehingga, penghitungan jumlah sel darah menjadi salah satu metode untuk mendeteksi jenis penyakit tertentu dengan gejala yang hampir mirip dengan penyakit lainnya. Penghitungan sel darah yang selama ini dilakukan secara manual, beresiko terjadinya kesalahan serta tidak efisiensi waktu Perkembangan pengolahan citra digital, memungkinkan untuk melakukan penghitungan sel darah secara otomatis. Sehingga, didapatkan hasil penghitungan yang lebih akurat dalam waktu yang relatif singkat.