ASTALOG.COM – Budaya bisa diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sementara itu jika diartikan dari kata bahasa Inggris, yaitu culture, budaya bisa diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “kultur“. Dalam perkembangannya, budaya bisa terbentuk dari beberapa unsur yang rumit. Dalam hal ini. agama menjadi salah satu unsur yang membentuk suatu kebudayaan. Agama yang akhirnya menjadi salah satu bagian dari kebudayaan juga dianggap sebagai sesuatu yang diwariskan secara genetis.
MACAM-MACAM AGAMA DALAM SUATU KEBUDAYAAN
1. Agama Samawi
Agama samawi merupakan agama yang memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga memiliki perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Dalam hal ini, ada 3 besar agama di dunia yang dikelompokkan sebagai agama samawi karena ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia. Ke-3 agama samawi tersebut adalah:
- Islam: memiliki nilai-nilai, dan norma agama yang banyak mempengaruhi kebudayaan di Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian wilayah Asia Tenggara.
- Kristen (Protestan dan Katolik): agama yang banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus.
- Yahudi: salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai, dan sejarah umat Yahudi yang juga direferensikan dalam agama samawi lainnya, seperti Islam dan Kristen.
2. Agama dan Filsafat dari Timur
Agama dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China, lalu menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi. Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen non materi, sementara sebuah pemikiran India lainnya, yaitu Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.
Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme cabang Mahayana yang menyebar di sepanjang utara dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang, Korea, China Selatan, hingga Vietnam. Sementara itu, Theravada Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
Selain itu, ada aliran Konghucu dan Taoisme, yang merupakan 2 filosofi yang berasal dari China, yang mempengaruhi baik dari segi religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.
Lalu pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, 2 aliran filosofi politik tercipta. Dalam hal ini, Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, sebuah inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, sekaligus memberikan definisi baru tentang konsep anti kekerasan dan anti perang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.
3. Agama Tradisional
Agama tradisional atau kadang-kadang disebut sebagai “agama nenek moyang”, dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh mereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto.
Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah, dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.