ASTALOG.COM – Agar tubuh manusia yang terdiri atas organ-organ, dapat bekerja dengan baik maka diperlukan adanya koordinasi atau pengaturan agar organ-organ tubuh tersebut dapat bekerja dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya sistem saraf, dimana sistem ini akan berkoordinasi dengan sistem indra dan sistem hormon dalam tubuh manusia. Dalam hal ini, sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf inilah yang akan membentuk suatu sistem saraf.
SEL SARAF PADA MANUSIA
Berdasarkan fungsinya, sel saraf pada manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu:
- Sel Saraf Sensorik merupakan sel saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari indra (reseptor) ke saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Dalam hal ini, ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediate).
- Sel Saraf Motorik merupakan saraf yang berfungsi untuk mengirim rangsangan (impuls) dari sistem saraf pusat ke efektor, yaitu otot dan kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Dalam hal ini, badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya yang sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
- Sel Saraf Konektor (Intermediate) disebut juga sel saraf asosiasi, merupakan sel saraf yang dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Dalam hal ini, sel saraf konektor menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Dari uraian ke-3 sel saraf ini, dapat diketahui bahwa saraf yang membawa rangsangan dari indra ke pusat saraf adalah sel saraf sensorik.
SUSUNAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem saraf pada manusia tersusun atas 2, yaitu:
1. Sistem Saraf Pusat
1.1. Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh 3 lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater, dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan.
1.2. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang kedua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput meninges. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari dan ke otak, serta memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
2. Sistem Saraf Tepi
2.1. Sistem Saraf Sadar (Somatis)
Dalam hal ini, suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh sistem saraf sadar artinya kita dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Sistem saraf sadar terdiri dari: saraf otak (cranial) dan saraf sumsum tulang belakang (spinal).
2.2. Sistem Saraf Tak Sadar (Autonom)
Sistem saraf tak sadar merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang kerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Dalam hal ini, sistem saraf tak sadar mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi. Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas: sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik yang bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ.