ASTALOG.COM – Vitamin memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, misalnya saja vitamin C. Vitamin C berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan vitamin A sangat baik untuk menjaga kesehatan mata. Pada umumnya ada beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D dan juga vitamin K. Seseorang yang kekurangan vitamin tentunya akan mengalami gangguan kesehatan. Salah satu vitamin yang paling esensial bagi tubuh adalah vitamin K, seperti dilansir daei laman Disehat.com.
Vitamin K merupakan vitamin yang jarang mendapat perhatian, terkecuali pada orang yang menggunakan pengencer darah yang mesti menghindari kelebihan asupan Vitamin K.
Vitamin K adalah vitamin larut lemak yang dapat ditemukan dalam makanan dan juga dibuat oleh bakteri tertentu. Bentuk-bentuk alami vitamin K yaitu phylloquinone (K1) yang ditemukan dalam tanaman, dan menaquinones (K2 atau MK), yang kebanyakan dibuat oleh bakteri yang hidup dalam usus.
Vitamin K sangat sensitif terhadap panas dan cahaya dan mudah dihancurkan oleh panas dan cahaya ini. Sayang sekali bahwa orang sering memasak makanannya terlalu lama, sehingga berpeluang kehilangan kandungan vitamin K-nya.
Menurut Smallcrab.com, terdapat resiko defisiensi Vitamin K pada orang dengan kondisi antara lain terganggunya penyerapan lemak, termasuk penyakit pankreas kronis, penyakit hati, fibrosis kistik, atau diare kronis. Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko defisiensi Vitamin K.
Peranan vitamin K
Vitamin K memiliki beberapa peranan penting dalam tubuh, yang paling sering dipelajari adalah perannya dalam penggumpalan darah dan kesehatan tulang.
Penggumpalan Darah
Ketika jari kita terpotong atau terbentur sesuatu, tubuh harus mencegah terjadinya perdarahan yang berlebihan. Salah satunya adalah dengan membentuk bekuan darah di daerah yang mengalami cedera, penggumpalan darah, idealnya akan menghentikan pendarahan. Untuk melakukan hal ini, tubuh menggunakan serangkaian protein pembekuan darah, beberapa diantaranya harus diaktifkan oleh vitamin K.
Enzim protombin yang terkandung dalam vitamin K dapat membantu mengencerkan dan mengentalkan darah, dan pastinya dapat membekukan darah.
Beberapa obat seperti warfarin dapat mengganggu dengan aktifitas vitamin K, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk melakukan penggumpalan darah jika terluka. Obat-obatan seperti ini sering disebut sebagai “blood thinner”, yang diresepkan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang berbahaya yang dapat terjadi pada orang dengan kondisi kesehatan seperti tromboflebitis atau gagal jantung kongestif.
Oleh karena efektifitas obat tersebut dapat dikurangi oleh vitamin K, maka bagi yang memakai obat tersebut diperingatkan untuk menghindari makanan yang tinggi kandungan vitamin K dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan suplemen Vitamin K.
Dosis Harian
Dosis harian konsumsi vitamin K adalah 2 mcg per 1 kg berat badan. Gejala kekurangan vitamin K adalah pembekuan darah tidak normal. Kekurangan vitamin ini jarang terjadi pada orang dewasa, tapi sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Gejala kelebihan vitamin K bisa terjadi seperti, mual, muntah, anemia, diare, dan ruam kulit.
Sumber makanan yang mengandung vitamin K diantaranya sayuran hijau, kedelai, kol, brokoli, susu, hati, dan asparagus, seperti dilansir dari laman Manfaatbuahdaun.blogspot.co.id.