ASTALOG.COM – Sekitar tahun 1884, seorang ahli iklim Jerman, Wladimir Koppen mengembangkan sistem pengelompokan iklim. Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger bekerja sama dengan Koppen untuk mengubah sistem klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi Koppen–Geiger .
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada konsep bahwa tanaman adalah ekspresi terbaik iklim dan lingkaran zona iklim telah dipilih dengan distribusi tanaman. Sistem ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata bulanan dan tahunan, serta kelembaban musiman.
PENGELOMPOKAN IKLIM KOPPEN
Klasifikasi Köppen bergantung pada nilai suhu dan presipitasi rata-rata bulanan. Bentuk klasifikasi Köppen yang umum digunakan memiliki lima jenis utama mulai dari A hingga E, yaitu:
1. Kelompok A : Iklim Tropis (Megatermal)
Iklim tropis berkarakter temperatur tinggi (pada permukaan laut atau ketinggian rendah), dalam hal ini dalam periode 12 bulan, memiliki temperatur rata-rata 18°C (64.4°F) atau lebih tinggi. Terbagi menjadi:
- Iklim Hutan Hujan Tropis : merupakan iklim dimana mengalami kelembaban 60 mm (2.4 in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun. Oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim. Contoh: Indonesia, Malaysia, Singapura, Brazil, Hawaii.
- Iklim Monsun Tropis : contoh: Conakry, Guinea dan Chittagong, Bangladesh.
- Iklim Basah dan Kering (Sabana Tropis) : contoh: Bangalore, India, Veracruz, Mexico, dan Townsville, Australia.
2. Kelompok B : Iklim Kering (Gersang dan Semi Gersang)
Contoh:
- Yuma, Arizona
- Almerea, Spanyol
- Cobar, New South Wales, Australia
- Murcia, Spanyol
- Medicine Hat, Alberta, Kanada
- Enna, Italia
3. Kelompok C : Iklim Sedang (Mesotermal)
3.1. Iklim Mediterania
Contoh:
- Split, Kroasia, Madrid, Spanyol
- Marseille, Perancis
- Yalta, Ukraina
- Los Angeles, California
- Barcelona, Spanyol
- Santiago, Chili
- Adelaide, Australia
- Perth, Australia
- Risan, Montenegro
- Porto, Portugal
- San Francisco, California
- Victoria, British Columbia
3.2. Iklim Sub Tropis
Contoh:
- New York City, New York
- Dallas, Texas
- Milan, Italia
- Buenos Aires, Argentina
- Brisbane, Australia
- Atlanta, Georgia
- Porto Alegre, Brazil
- Luodian, Guizhou, Cina
- Sydney, Australia
3.3. Iklim Sedang Maritim (Iklim Laut)
Contoh:
- Limoges, Perancis
- Langebaanweg, Afrika Selatan
- Curitiba, Brazil
- Prince Rupert, British Columbia, Kanada
- Bergen, Norwegia
3.4. Iklim Sub Artik Maritim (Iklim Laut Sub Kutuk)
- Punta Arenas, Chili
- Monte Dinero, Argentina
Reykjavik, Islandia - Torshavn, Kepulauan Faroe
- Harstad, Norwegia
4. Kelompok D : Iklim Benua (Mikrotermal)
4.1. Iklim Benua Musim Panas
Contoh:
- Chicago, Illinois
- Santaquin, Utah
- Seoul, Korea Selatan
- Cambridge, Idaho
- Saqqez, Iran
4.2. Iklim Benua Musim Panas Hangat (Hemiboreal)
Contoh:
- Ankara, Turki
- Moncton, New Brunswick, Kanada
- Minsk, Belarus
- Revelstoke, British Columbia, Kanada
- Fargo, North Dakota
- Vladivostok, Rusia
- Stockholm, Swedia
4.3. Iklim Sub Artik Kontinental (Boreal/Taiga)
Contoh:
- Sept-Iles, Quebec, Kanada
- Anchorage, Alaska
- Mount Robson, British Columbia, Kanada
- Irkutsk, Rusia
- Kirkenes, Finnmark, Norwegia
4.4. Iklim Sub Artik Kontinental dengan Musim Dingin Ekstrim
Contoh:
- Verkhoyansk, Rusia
- Oymyakon, Rusia
5. Kelompok E : Iklim Kutub
5.1. Iklim Tundra
Contoh:
- Iqaluit, Nunavut, Kanada
- Provideniya, Rusia
- Deception Island, Antarktika
- Longyearbyen, Svalbard
5.2. Iklim Kutub Es
Contoh:
- Antarktika (Scott Base)
- Greenland (Eismitte atau North Ice)