ASTALOG.COM – Padang rumput adalah salah satu dari bentuk keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini. Bioma padang rumput merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman ekosistem darat yang didominasi oleh berbagai jenis rumput dan beberapa jenis tanaman lainnya.
Bioma padang rumput dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
- Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar
- Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.
Selain itu, bukan hanya tumbuhan saja yang menjadi penghuni bioma padang rumput, tetapi ada juga hewan-hewan atau fauna lainnya yang memang habitatnya cocok untuk menempati bioma padang rumput. Para penghuni komunitas padang rumput inilah yang menjadi sumber kekayaan dalam bioma ini.
Padang rumput biasanya terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang, misalnya di Amerika Selatan, Australia, Hongaria, dan Rusia Selatan. Di Indonesia sendiri, padang rumput terdapat di daerah Nusa Tenggara. Padang rumput memiliki curah hujan rata-rata sekitar 250 – 500 mm/tahun tetapi ada juga beberapa daerah yang memiliki curah hujan hingga 1000 mm/tahun. Pola hujan yang turun di padang rumput juga tidak teratur waktunya.
Tumbuhan di Padang Rumput
Tumbuhan menjadi salah satu jenis kekayaan yang dimiliki oleh bioma padang rumput. Jenis tumbuhan yang tumbuh pun beragam mengikuti curah hujan yang ada di tiap daerah padang rumput itu sendiri. Adapun jenis rumput yang tumbuh itu antara lain :
- Di daerah yang bercurah hujan tinggi, rumput tumbuh subur hingga tingginya mencapai 3m, misalnya bluestem grasses.
- Di daerah yang curah hujannya rendah terdapat rumput yang pendek, misalnya grama grasses dan buffalo grasses.
Jadi tinggi rendahnya rumput yang tumbuh tergantung dari curah hujan yang terjadi di daerah itu.
Adapun ciri-ciri tumbuhan rumput yang tumbuh di padang rumput, antara lain :
- Rumputnya telah beradaptasi dengan suhu dingin, kekeringan, dan sesekali kebakaran.
- Rumputnya memiliki sistem akar besar yang mendalam, yang menancap dalam tanah. Hal ini memungkinkan rumput untuk tetap berakar kuat di tanah untuk mengurangi erosi dan menghemat air.
Hewan di Padang Rumput
Bioma padang rumput juga merupakan rumah bagi banyak hewan berjenis karnivora dan herbivora besar serta hewan berukuran kecil lainnya, yaitu :
- Beberapa hewan herbivora besar antara lain: gajah, jerapah, bison, rusa, zebra, badak, dan kuda liar.
- Beberapa karnivora besar antara lain: singa dan serigala juga ditemukan di padang rumput beriklim sedang.
- Beberapa hewan berukuran kecil lainnya antara lain: kanguru, rusa, anjing padang rumput, tikus, kelinci, sigung, anjing hutan, ular, rubah, burung hantu, luwak, burung hitam, belalang, burung pipit, burung puyuh, elang, dan serangga.
Jadi, tumbuhan berupa rumput dan beberapa jenis hewan adalah 2 jenis kekayaan alam yang dimiliki oleh bioma padang rumput.
Lalu, bagaimana ciri-ciri dari suatu bioma padang rumput berdasarkan beberapa penjelasan di atas? mari disimak :
- Curah hujannya tidak teratur, antara 250 – 1000 mm/tahun
- Bioma padang rumput dapat ditemukan di lintang tengah, dalam interior benua.
- Bioma padang rumput dapat memiliki iklim benua yang lembab atau iklim subtropis kering.
- Di Argentina, Amerika Selatan, padang rumput yang dikenal sebagai pampas. Iklim di sana lembab.
- Padang rumput di belahan bumi selatan cenderung untuk mendapatkan curah hujan lebih banyak daripada di belahan bumi utara, dan rumput cenderung menjadi berbagai rumput tinggi.
- Di musim dingin, suhu bioma padang rumput dapat serendah -40 ° F, dan di musim panas itu bisa setinggi 70 ° F.
- Ada 2 musim yang nyata, yaitu musim tanam dan musim aktif. Musim tanam adalah ketika tidak ada salju dan tanaman dapat tumbuh (yang berlangsung 100-175 hari). Selama musim inaktif (tidak tumbuh) tidak dapat tumbuh karena terlalu dingin.
- Dalam padang rumput tropis dan subtropis panjang musim tanam ditentukan oleh berapa lama musim hujan berlangsung. Tapi di bioma padang rumput beriklim panjang, musim tanam ditentukan oleh suhu. Tanaman biasanya mulai tumbuh ketika suhu harian mencapai sekitar 50 ° F.
- Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.