ASTALOG.COM – Sungai merupakan jalur air yang alami, kumpulan air tawar yang bersumber alamiah dan mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah, lalu terus mengalir hiingga ke laut, danau ataukah sungai dengan ukuran yang lebih besar. Pada daerah hulu sungai, air tentu akan mengalir lebih deras terutama bila dibandingkan dengan arus sungai yang mengalir pada bagian hilir. Aliran sungai tidak selamanya mengalir lurus, biasanya pun berliku-liku, hal ini disebabkan karena adanya proses pengikisan serta pengendapan yang terjadi pada sepanjang sungai.
Air hujan yang turun ke bumi, dengan sendirinya akan mengalir melalui sungai, yang kemudian akan menuju dan bermuara ke laut ataukah danau, dan tampungan air yang lebih besar. Air yang terdapat dalam sungai, umumnya adalah kumpulan hasil presipitasi, misalnya hujan, mata air, bahkan di beberapa negara, air sungai tersebut merupakan hasil lelehan es atau salju yang mencair secara perlahan.
Terdapat beberapa bagian yang membentuk sungai, mula-mula berasal dari mata air yang terus mengalir hingga mencapai anak sungai. Sebagian aliran anak sungai tersebut lalu akan terus mengalir hingga saling bertemu, kemudian membentuk sungai utama. Air sungai yang terus mengalir terkadang akan dibatasi oleh tebing yang terdapat di bagian kiri dan kanan sungai. Pada akhirnya, air mengalir terus hingga bertemu dengan laut, penghujung inilah yang dikenal sebagai muara sungai.
Proses Terbentuknya Sungai
Air yang sering Anda temui di daratan, seperti air hujan, atau cairan apapun, secara perlahan akan mengalir melewati saluran dan menuju wadah atau posisi yang lebih rendah. Pada awalnya, saluran yang merupakan jalur air mengalir, memiliki kondisi yang relatif sempit dan pendek. Namun, dengan bantuan proses alamiah, akan terjadi pengikisan pada daerah-daerah yang dilalui aliran tersebut. Hingga pada akhirnya, saluran ini akan terus melebar dan menjadi lebih panjang, dan terbentuklahsaluran besar yang kita sebut sungai.
Jenis-Jenis Sungai
Sungai dapat dibagi menjadi beberapa bagian berikut:
a. Menurut Jumlah Airnya
– Sungai Permanen
Sungai Permanen merupakan jenis sungai yang mana memiliki jumlah air yang relatif tetap, bahkan dalam sepanjang tahun. Beberapa contoh sungainya antara lain Sungai Kapuas, Barito, serta Mahakam yang terdapat di Kalimantan.
– Sungai Periodik
Sungai Periodik ini merupakan jenis sungai yang memiliki jumlah air cukup banyak saat musim hujan tiba. Namun pada musim kemarau, air sungainya tergolong kecil. Beberapa contoh sungau periodik yaitu Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah, Sungai Progo di Yogyakarta, serta Sungai Brantas di jawa Timur.
– Sungai Episodik
Sungai Episodik hampir tidak jauh berbeda dengan sungai periodik. Sungai Episodik ini merupakan jenis sungai yang airnya akan kering pada musim kemarau, dan di saat musim penghujan tiba, airnya cukup banyak. Contoh dari jenis sungai ini adalah Sungai Kalada yang dapat Anda temui di Pulau Sumba.
b. Menurut Pola Alirannya
– Pola Aliran Radial (Menjari)
Pola aliran radial ini memiliki pola yang menyerupai jari, dapat dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu radial sentrifugal dan radial sentripetal.
– Pola Aliran Dendritik
Air sungai yang mengalir dengan pola aliran dendritik ini tidak beraturan, umumnya dapat ditemui pada daerah pantai.
– Pola Aliran Trelis
Sungai dengan aliran pola seperti ini, berbentuk hampir mirip dengan dirip. Contoh sungai dengan pola aliran trellis biasanya terdapat pada daerah pegunungan lipatan.
– Pola Aliran Rectanguler
Pola ini cukup unik, karena saling membentuk sudut siku, khususnya apabila aliran air bertemu dengan patahan atau bebatuan dengan berbagai tingkat kekerasan.
– Pola Aliran Anular
Pola aliran anular adalah jenis pola aliran yang pada awalnya merupakan aliran radial sentrifugal. Jenis sungai dengan pola aliran ini banyak terdapat pada daerah dome stadium dewasa.
Manfaat Sungai
Sungai memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, mencuci, memasak, bahkan sebagai sumber air minum. Selain manusia, makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan tentu membutuhkan air guna melangsungkan kehidupan. Di samping itu, sungai-sungai besar juga dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana transportasi yang menjadi penghubung antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Satu lagi manfaat penting lainnya yaitu air sungai dapat berperan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).