ASTALOG.COM – Kewirausahaan atau entrepeneurship merupakan sebuah proses dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Lalu mengaapa seorang entrepeneur atau wirausahawan mempunya cara berpikir yang berbeda dari kebanyakan orang lain pada umumnya? Itu karena mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
DEFENISI KEWIRAUSAHAAN DARI BEBERAPA AHLI
Kewirausahaan memiliki definisi yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya, antara lain menurut:
- Richard Cantillon : kewirausahaan adalah bekerja sendiri (self employment). Dalam hal ini, seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
- Penrose : kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.
- Harvey Leibenstein : kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
- Peter Drucker : kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
TAHAP-TAHAP KEWIRAUSAHAAN
1. Tahap Memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
2. Tahap Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Tahap Mempertahankan Usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Tahap Mengembangkan Usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Seorang wirausahawan berperan baik secara internal maupun eksternal, di mana:
- Secara internal, seorang wirausahawan berperan dalam mengurangi tingkat ketergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
- Secara eksternal, seorang wirausahawan berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Jadi, seorang wirausahawan memiliki peran sangat besar dalam perekonomian suatu negara, antara lain:
- Menciptakan lapangan kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Mengkombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
- Meningkatkan produktivitas nasional