ASTALOG.COM – Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis.
Laju fotosintesis dapat berlangsung cepat ataupun lambat. Nah, apa yang mempengaruhi laju tersebut? Sebelum itu mari kita simak terlebih dulu, apa sih fungsi dari fotosintesis?
Fungsi Fotosintesis
Menurut Rumah Biologi, fungsi utama fotosintesis ialah untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa menjadi bahan bakar dasar pembangun zat makanan lainnya, yaitu lemak dan protein dalam tubuh tumbuhan. Zat-zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu, kemampuan tumbuhan mengubah energi cahaya (sinar matahari) menjadi energi kimia (zat makanan) selalu menjadi mata rantai makanan.
Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbon dioksida) di udara karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil akhirnya, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
Kemampuan tumbuhan berfotosintesis selama masa hidupnya menyebabkan sisa-sisa tumbuhan yang hidup masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun menjadi batubara menjadi salah satu sumber energi saat ini.
Faktor yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis
Secara umum, faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut, dilansir dari laman Enjang.com:
1. Faktor dalam tumbuhan
a. Faktor genetik
Faktor genetik setiap makhluk hidup berbeda-beda sesuai dengan spesiesnya. Adanya perbedaan faktor genetik pada setiap jenis tumbuhan membawa konsekuensi terhadap perbedaan kemampuan tiap tumbuhan dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya.
Salah satu diantaranya adalah perbedaan kemampuan tumbuhan dalam melakukan fiksasi CO2 untuk keperluan fotosintesis. Perbedaan tersebut akan mempengaruhi efisiensi tumbuhan dalam mensintesis karbohidrat menjadi bentuk lain, seperti glukosa, sakarosa, dan fruktosa.
b. Pengaruh umur daun
Semakin bertambah umur daun suatu tanaman, laju fotosintesis cenderung menjadi semakin lambat. Kemampuan daun untuk berfotosintesis meningkat pada awal perkembangan daun kemudian mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya umur daun, bahkan kadang-kadang menurun sebelum daun tersebut berkembang penuh. Semakin mendekati warna kuning, kemampuan daun untuk berfotosintesis semakin berkurang dan bahkan hilang sama sekali.
c. Pengaruh laju translokasi hasil fotosintesis
Laju translokasi hasil fotosintesis (fotosintat) adalah kecepatan pemindahan hasil fotosintesis (dalam bentuk sukrosa) dari daun ke organ-organ penampung yang berfungsi sebagai lumbung.
2. Faktor Lingkungan
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi laju fotosintesis tumbuhan. Di antara faktor lingkungan yang penting adalah ketersediaan air dan CO2, cahaya, unsur hara mineral, serta suhu.
a. Ketersediaan air
Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis. Dalam kondisi kekurangan air, turgiditas sel penjaga stomata menurun, sehingga stomata menutup. Dengan menutupnya stomata, serapan CO2 sebagai bahan sintesis karbohidrat menjadi terhambat.
b. Ketersediaan CO2
Seperti halnya air, gas CO2 juga merupakan bahan baku fotosintesis untuk membentuk senyawa karbohidrat. Kekurangan CO2 dapat menyebabkan penurunan laju fotosintesis.
c. Cahaya
Sesuai dengan sifatnya sebagai tumbuhan hijau yang lepas dari adanya cahaya, faktor cahaya berperan sangat penting dalam mengendalikan laju fotosintesis. Cahaya diperlukan sebagai sumber energi reaksi anabolik fotosintesis. Dari hasil penelitian terbukti bahwa fiksasi CO2 maksimum untuk keperluan fotosintesis terjadi pada tengah hari, yaitu pada saat intensitas cahaya matahari mencapai puncaknya.
Hal itu diperkuat oleh adanya kenyataan bahwa laju fotosintesis berkurang jika cahaya matahari tertutup awan. Dari sejumlah cahaya yang diserap oleh daun, lebih dari 95% hilang dalam bentuk panas dan yang berhasil dimanfaatkan untuk fotosintesis hanya 5%.
d. Suhu
Seperti halnya faktor lain yang mempengaruhi laju foto sintesis, pengaruh suhu terhadap fotosintesis juga bergantung pada spesies dan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Suhu optimum tumbuhan yang hidup di gurun lebih tinggi dari tumbuhan yang hidup di tempat lain.
Tanaman jagung dan kedelai di dataran rendah tropis mempunyai suhu optimum fotosintesis lebih tinggi dibanding tanaman kentang dan kacang kapri di dataran tinggi atau pegunungan. Ganggang hijau tertentu dapat berfotosintesis pada suhu 6 derajat C.
Secara umum, suhu optimum untuk fotosintesis setara dengan suhu siang hari pada habitat asal suatu jenis tumbuhan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perubahan suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis tumbuhan.