ASTALOG.COM – Puisi adalah sebuah karya sastra yang merupakan hasil pemikiran dari apa yang dirasakan seseorang, dengan penggunaan bahasa yang terikat oleh irama, rima, bait, serta mengandung makna yang indah. Satu hal yang menjadi pokok utama dalam sebuah puisi adalah bunyi, bagaimana bentuk serta apa makna yang terkandung di dalamnya.
Puisi dapat dikatakan sebagai suatu karya yang baik bilamana mempunyai airti yang mendalam, dan dapat menyentuh hati para pembacanya. Penggunaan bahasa dalam puisi tentunya tidaklah sama dengan bahasa yang kita gunakan setiap harinya. Bahasa dalam puisi adalah ringkas, tetapi mempunyai makna dan susunan kata yang memiliki banyak pengertian. Di sisi lain, pembaca harus memiliki pemahaman ketika membaca puisi, karena dengan pemahaman tersebut, kita dapat menemukan makna yang ingin disampaikan penulis dalam puisi itu.
UNSUR – UNSUR PUISI
Sebuah puisi, terdiri dari dua unsur penting, yaitu tidak lain adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik Puisi
Umumnya, terdapat lagi 7 pembagian dalam unsur Intrinsik ini, antara lain:
a. Unsur Tema
Tema seperti yang telah kita ketahui, merupakan gagasan pokok atau ide yang dijadikan sebagai dasar dalam sebuah puisi. Satu puisi berisi tentang banyak hal, namun tentu pemikiran yang menjadi ide utama diantara banyak hal tersebut tersebut. Idea tau pemikiran itulah yang kita namai dengan Tema.
b. Unsur Suasana (Latar)
Suasana merupakan sebuah keadaan atau perasaan yang mana penyair harapkan dapat pula menjadi suasana yang dirasakan oleh pembaca atau pendengar. Suasana ini tidak lain merupakan dampak atau pengaruh yang ditimbulkan kepada pembaca yang mereka yang mendengarkan puisi tersebut. Suasana itupun bermacam-macam, gembira, haru, semangat, dan lain sebagainya. Apabila suasana tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca, maka itu merupakan suatu tanda sempurnanya sebuah puisi.
c. Unsur Imaji
Imaji dapat dikatakan sebagai suatu gambaran yang muncul pada saat seseorang membaca sebuah puisi. Gambaran tersebut secara tidak langsung dapat menyentuh pembaca dengan melalui indera, baik itu indera penglihatan, pendengaran, dan lain-lain. Imaji ini memiliki tujuan agar pembaca dapat benar-benar memahami apa makna yang terkandung dalam puisi tersebut.
d. Unsur Simbol (Lambang)
Simbol atau yang biasa kita sebut dengan lambang adalah satu unsur puisi dimana dapat menyatakan bahwa sebuah kata atau ungkapan dalam puisi adalah merupakan lambang yang ditujukan dengan maksud yang lain. Misalnya saja, ungkapa “Hati yang Terbuat Dari Baja”, Dalam kalimat tersebut, kata “Baja” melambangkan simbol kekuatan, yang tidak mudah untuk dihancurkan.
e. Unsur Musikalitas Puisi (Nada/Bunyi)
Dalam sebuah puisi, yang dimaksud dengan unsur musikalitas adalah kata-kata dengan makna yang indah didengar. Penyusunan kata-kata dengan arti yang dapat menyentuh hati pembaca dan memiliki bunyi yang menarik.
f. Unsur Gaya Bahasa
Salah satu unsur dasar dalam pembuatan sebuah puisi gaya bahasanya. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, sama halnya dengan penyair, mereka tentu memiliki ciri atau gaya bahasa yang berbeda pula. Gaya bahasa inilah yang digunakan penyair, tergantung pada suasana atau perasaan yang dirasakan penyair saat membuat puisi. Beberapa faktor yang cukup berperan dalam pemilihan kata antara lain, pengalaman hidup yang telah dirasakan oleh penyair, zaman yang berbeda, serta lingkungan atau budaya tempat penyair menjalani kehidupan.
g. Unsur Amanat
Makna menjadi satu hal penting yang terdapat dalam puisi, dan setiap puisi pasti akan mengandung makna yang berbeda. Maka sebab itu, puisi yang baik adalah yang mampu memberi amanat atau pesan baik untuk disampaikan pada pembaca.
2. Unsur Ekstrinsik Puisi
Berbeda dengan unsur intrinsik, unsur ekstrinsik ini merupakan unsur yang sebenarnya tidak memiliki ikatan langsung dengan puisi tersebut. Atau dalam artian lain, unsur ekstrinsik adalah unsure luar dari sebuah puisi. Yang tercakup dalam unsur ekstrinsik ini antara lain keadaan sosial penyair, lingkungan, pengalaman, kondisi ekonomi, profesi, serta peran penyair dalam lingkungan masyarakat.
CIRI – CIRI PUISI
Umumnya, unsur dan ciri puisi tidak begitu memiliki perbedaan, namun puisi memiliki cirri-ciri sederhana seperti berikut:
1. Pola Bunyi (rima)
Pola Bunyi atau yang dikenal juga dengan istilah Rima merupakan penataan bunyi dari setiap susunan kata dalam puisi tersebut. Pola bunyi ini bisa kita lihat pada setiap baris, atau dapat pula diamati pada satu bait. Ciri ini oleh penyair dapat dilakukan secara sengaja dan dapat pula terbentuk tanpa sengaja atau kebetulan.
2. Irama (Ritme)
Irama dapat dipahami sebagai pergantian, lambat cepatnya puisi, panjang pendeknya puisi, bahkan tinggi rendahnya cara pengucapan setiap kata dalam puisi tersebut. Irama ini memiliki tujuan dan maksud untuk memperindah puisi sehingga akan meningkatkan nilai dari puisi itu. Irama tentu memberi pengaruh yang cukup besar kepada pemcara.
3. Diksi (Pemilihan Kata)
Sebuah puisi selalu memiliki pilihan kata dengan ciri yang khas, berbeda dengan kumpulan kata yang selalu kita ucapkan setiap hari. Penyair akan menggunakan susunan kata yang indah, nikmat didengar, serta terkandung makna mendalam yang kemudian membuat para pembaca dapat benar-benar menikmati puisi tersbeut.