Jaringan Dasar pada Tumbuhan

ASTALOG.COM – Jaringan dasar pada tumbuhan adalah jaringan yang mengisi sebagian besar tumbuh tumbuhan. Fungsi utama dari jaringan dasar pada tumbuhan adalah mengisi biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologi vital, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan. Jaringan dasar pada tumbuhan biasanya dikelompokkan menjadi 3 jenis jaringan berdasarkan derajat penebalan dinding selnya, yaitu:

1) Parenkima

 

Parenkima adalah jaringan dasar yang utama. Sel-sel parenkim ditemukan pada akar dan batang terutama sebagai pengisi bagian korteks batang, daun, bunga, buah, dan biji. Parenkim di daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis disebut juga klorenkima, yaitu jaringan mesofil, yang mencakup jaringan tiang/palisade dan jaringan spons. Disebut klorenkima karena mengandung klorofil. Parenkima praktis mengisi hampir semua bagian tumbuhan, seperti:

  • Parenkima pada buah, biji, atau umbi dapat mengalami spesialisasi fungsi sebagai tempat penyimpanan energi.
  • Pati disimpan sebagai butir-butir pati dalam sitoplasma.
  • Lemak disimpan sebagai butir-butir minyak/lemak.
  • Berbagai minyak atsiri terlarut dalam cairan sel di vakuola.
  • Tumbuhan yang mengapung atau beradaptasi dengan lingkungan anaerob (tergenang) mengembangkan aerenkima, suatu parenkima yang memiliki ruang antarsel luar biasa besar sehingga terisi udara.
  • Sel-sel parenkima pada buah yang menyimpan karbohidrat dalam bentuk gula, sitoplasmanya dipenuhi oleh produk metabolit tersebut dan sel-selnya terpisah-pisah karena aktivitas pektinase yang membuat pektin penyusun dinding sel tercerai-berai.
PELAJARI:  Dinamika Penduduk dan Faktor yang Mempengaruhinya

2) Kolenkima

 

Kolenkima merupakan sejenis jaringan dasar yang berperan sebagai jaringan penguat atau mekanik. Dinding sel kolenkim mengalami penebalan pada dinding primer. Penebalan ini tidaklah menyeluruh, biasanya hanya pada sudut atau sisi tertentu saja.

Keberadaan kolenkima akan memperkuat struktur organ tumbuhan. Organ tumbuhan mendapat bentuknya karena adanya tekanan turgor sel pada dinding sel. Kolenkima akan memperkuat struktur organ sehingga tidak mudah layu apabila tekanan turgor menurun. Contoh:

  • Pada tangkai daun kentang yang mengalami penebalan pada bagian sudut-sudut sel kolenkim.
  • Sel-sel kolenkim pada tangkai daun wortel yang mengalami penebalan pada dinding sisi tangensial (tepi), tetapi tidak pada sisi atas bawahnya, sehingga tangkai daunnya lebih kokoh.
PELAJARI:  Unsur-Unsur Terbentuknya Suatu Negara

3) Sklerenkima

Sklerenkima merupakan sekelompok jaringan dasar yang tersusun dari struktur dinding sel yang mengeras karena mengandung endapan selulosa dan lignin. Endapan ini demikian tebal sehingga hanya menyisakan sedikit lumen (ruang di dalam dinding sel). Sklerenkima yang “masak” terbentuk setelah protoplasmanya mengalami lisis (pecah) sehingga meninggalkan kerangka keras yang akan menopang tubuh tumbuhan.

Sklerenkima mudah ditemukan pada bagian batang dan akar, khususnya pada bagian yang mengeras, seperti lapisan serat dan bagian pelindung jaringan pembuluh. Berbagai serat nabati bermanfaat yang digunakan dalam industri, seperti serat rami dan serat yute, terbentuk dari sklerenkima. Batok kelapa merupakan endokarp buah yang tersusun dari sklerenkima dengan lignifikasi yang dahsyat