ASTALOG.COM – Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan merupakan penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Meskipun sel tumbuhan merupakan bagian yang terkecil dari organ tumbuhan, namun pada bagian ini terjadi 4 peristiwa penting, yaitu:
1) Plasmolisis
Tumbuhan melalui peristiwa osmosis, yaitu perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Plasmolisis bisa terjadi karena adanya dampak dari peristiwa osmosis tersebut. Dalam hal ini, jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), maka sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan sel tumbuhan menjadi lemah dan pada akhirnya menjadi layu. Hal ini terjadi karena tekanan yang terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, dan menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Pada akhirnya terjadilah peristiwa cytorrhysis, yaitu runtuhnya seluruh dinding sel.
Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis
2) Deplasmolisis
Deplasmolisis adalah menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel.
Peristiwa deplasmolisis dilatar belakangi dengan adanya salah satu fungsi dari membran sel, yaitu sebagai lalu lintas molekul dan ion secara 2 arah. Molekul yang dapat melewati membran sel itu antara lain molekul hidrofobik (CO2, O2) dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar melalui membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran terjadi dalam 2 cara, yaitu dengan:
- transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus; dan
- transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
3) Krenasi
Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Krenasi dapat terjadi karena: lingkungan hipertonik, di mana sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan di sekitar luar sel, osmosis (difusi air) yang menyebabkan pergerakan air keluar dari sel dan sitoplasma berkurang volumenya. Sebagai akibatnya, sel tumbuhan mengecil.
4) Lisis
Lisis adalah peristiwa pecah atau rusaknya integritas membran sel dan menyebabkan keluarnya organel sel. Salah satu penyebab sel lisis adalah ketidakseimbangan tekanan osmosis antara tekanan lingkungan dan tekanan dalam sel. Apabila terjadi peristiwa di mana kondisi lingkungan bersifat lebih hipotonis dibandingkan kondisi tekanan dalam sel, atau kondisi dalam sel lebih hipertonis daripada kondisi lingkungan, maka sel akan mengalami lisis. Hal ini diakibatkan peristiwa osmosis yaitu perpindahan air dari lingkungan hipotonis ke hipertonis. Akibatnya sel akan mengembang dan lama kelamaan pecah.