ASTALOG.COM – Manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Sifat-sifat beda yang terdapat pada makhluk hidup dikendalikan oleh materi genetis. Materi genetis ini berupa substansi yang disebut gen. Jumlah gen sangat banyak untuk menyeimbangi banyaknya makhluk hidup. Kumpulan gengen tersebut disebut kromosom. Kromosom akan menempati sebuah sel, dan sel tersebut memiliki kromosom yang berbedabeda. Ada dua macam kromosom yang ada dalam sel kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Pada wanita kromosomnya adalah XX dan pada pria adalah XY.
Nah, sebelum membahas lebih jauh. Mari kita simak terlebih dahulu, apa sih gen itu? Dan apa pula yang disebut dengan kromosom?
Gen
Gen adalah bagian kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromosom yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen bersifat menurun dari induk kepada anaknya.
Istilah gen pertama kali dikemukakan oleh W. Johansen. Fungsi gen antara lain sebagai berikut, dilansir dari laman Fembrisma.wordpress.com:
a. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
b. Menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.
c. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom.
Gen berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa, warna, dan bentuk. Gen terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat tertentu yaitu di dalam lokus-lokus kromosom. Pada sel eukariotik, kromosom berada di dalam inti sel. Kromosom mempunyai sifat mudah menyerap warna, sehingga dalam sel yang sedang membelah, kromosom dapat kamu lihat dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari struktur halusnya, tetap harus digunakan mikroskop elektron. Pada saat sel tidak sedang membelah, kromosm berbentuk benang-benang halus yang disebut benang-benang kromatin.
Pembelahan kromosom akan terjadi pada saat sel akan membelah. Sebelum pembelahan kromosom, akan terjadi penggandaan gen yang terdapat di dalam kromosom. Jadi, urutannya adalah penggandaan gen, pembelahan kromosom, dan pembelahan sel.
Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu individu disebut genotipe. Kemudian genotipe akan memunculkan sifatsifat fenotipe. Genotipe adalah sifat makhluk hidup yang tidak tampak sehingga tidak bisa diamati dengan indera. Sifat ini biasanya disimbolkan dengan sepasang huruf, misalnya gen rambut lurus disimbolkan dengan LL, gen warna merah disimbolkan dengan MM, gen buah bulat disimbolkan dengan BB, dan sebagainya.
Simbol genotipe tidak hanya menggunakan huruf besar tetapi juga huruf kecil. Huruf besar berarti sifat dominan, sedangkan huruf kecil berarti sifat resesif. Misalnya TT berarti sifat tinggi, dan tt berarti sifat rendah. Sifat tinggi akan mendominasi sifat rendah sehingga jika dikawinkan menghasilkan keturunan yang bersifat tinggi (Tt). Contoh lain misalnya, sifat warna merah pada bunga dominan terhadap sifat warna putih sehingga warna merah disimbolkan dengan M dan warna putih disimbolkan dengan m.
Genotipe yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa) disebut homozigot. Sedangkan genotipe yang tersusun dari sifat dominan dan resesif (Aa) disebut heterozigot.
Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati oleh alat indra. Misalnya rasa buah manis, rambut lurus, bentuk buah bulat, dan tinggi rendahnya badan. Fenotipe ditentukan oleh faktor genotipe dan lingkungan.
Kromosom
Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya. Jika sel yang sedang aktif untuk membelah dilihat di bawah mikroskop biasa, maka akan terlihat benang-benang kromatin. Benang tersebut memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna sehingga tampak seperti benang halus.
Kromosom pada manusia dan makhluk hidup yang berkembang biak secara seksual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Autosom yaitu kromosom yang mengatur sifat-sifat tubuh selain jenis kelamin. Kromosom tubuh (autosom) manusia ada 22 pasang atau berjumlah 44 buah.
b. Gonosom atau kromosom seks, yaitu kromosom yang khusus menentukan jenis kelamin. Kromosom seks manusia berjumlah satu pasang atau 2 buah. Seorang laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom XX.
Dengan demikian jumlah kromosom pada manusia adalah 23 pasang atau 46 buah. Kromosom laki-laki ditulis 44AA + XY, sedangkan kromosom wanita ditulis 44AA + XX.
Penurunan Sifat
Berikut pola pewarisan sifat dari orang tua kepada anaknya, dilansir dari laman Perbidkes.com:
Ciri bawaan yang menurun pada anak:
– Karakter dominan, yaitu ciri yang diwariskan dari salah satu orang tua secara utuh.
– Karakter Campuran (semi-dominan), yaitu ciri bentuk tengah yang diwariskan dari kedua orang tua. Contohnya dari pihak ayah berambut keriting & dari pihak ibu berambut lurus sehingga menghasilkan anaknya berambut ikal.
– Karakter Mozaik (kodominan), yaitu ciri yang tampil utuh (dominan) berupa gabungan dari kedua sifat Orang tuanya.
Contohnya dari pihak ibu mewarisi gigi besar & rahang kecil dari pihak ayah, jadi menghasilkan anaknya bergigi berjejal. Apabila karakter yang diwariskan kepada anaknya sama persis dengan kedua Orang tuanya, maka disebut karakter parental.
– Mutasi Spontan, yaitu perubahan sifat yang sama sekali tidak terdapat pada kedua Orang tuanya maupun nenek moyangnya serta tidak secara langsung dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal ini biasanya disebabkan karena faktor yang langsung mempengaruhi gen, diantaranya radiasi sinar-X, infeksi virus.
– Perkembangan yang berlebihan, yaitu apabila sifat yang diturunkan jauh lebih baik maupun jauh lebih buruk dari pada karakter yang dimiliki oleh kedua orang tuanya maka keadaan ini biasanya berhubungan dengan potensi faktor lingkungan dan biasanya bersifat poligen.
Ciri bawaan yang tidak selalu menurun pada anak:
1. Karakter yang didapat, merupakan ciri yang berkembang pada Anak disebabkan karena pengaruh lingkungan serta tidak melibatkan faktor gen, jadi tidak diwariskan ke generasi2 berikutnya.
2. Karakter Resesif, yaitu ciri yang hanya dapat muncul apabila kedua Orang tuanya memiliki gen resesif tersebut. Sifat ini biasanya akan tetap laten dari generasi ke generasi berikutnya
3. Linkage (gen terpaut), yaitu sifat tertentu yang berhubungan dekat satu sama lain akan di wariskan sebagai satu kesatuan.
4. Variasi ekspresi gen.
– Ekspresifitas, adalah perbedaan fenotip yang timbul pada setiap individu dari gen tunggal tertentu.
– Penetrasi, adalah ekspresi gen yang tidak sepenuhnya timbul pada individu seperti yang diharapkan.