ASTALOG.COM – Jaringan gabus merupakan jaringan yang terdapat pada bagian tepi alat-alat tumbuhan dan tersusun oleh sel-sel parenkim gabus. Jaringan gabus mengandung suberin dan kutin, di mana jaringan ini lebih kuat daripada epidermis. Jaringan gabus merupakan sel-sel mati, dengan bentuk kotak dan dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin dan bersifat tidak tembus air (impermeable).
Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antar selnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena air dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya.
Secara detail, berikut ini ciri-ciri umum jaringan gabus pada tumbuhan:
- Tersusun atas sel-sel hidup kemudian mati
- Susunan selnya rapat
- Dinding selnya mengalami penebalan oleh zat suberin
PEMBAGIAN JENIS JARINGAN GABUS
- Eksodermis : jaringan gabus yang terletak di luar dan mengandung suberin sebagai pengganti epidermis.
- Endodermis : pada bagian endodermis yang masih muda, dinding selnya terdiri atas selulosa dan bersifat elastis, sedangkan endodermis yang sudah tua atau dewasa pada dinding selnya terjadi penebalan-penebalan berupa titik-titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta kutin yang disebut titik atau pita kaspari.
- Peridermis : dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
- Felogen (kambium gabus) merupakan kambium gabus yang merupakan lapisan sel yang meristematis. Felogen dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, misalnya epidermis, serta parenkim korteks yang sel-selnya dapat berubah menjadi meristematik.
- Felem (gabus) merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.
- Feloderm (parenkim gabus) merupakan jaringan yang hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam.
FUNGSI JARINGAN GABUS
1. Menggantikan Epidermis sebagai Pelindung
Lapisan epidermis terbentuk dari pembelahan meristem primer. lapisan epidermis berfungsi sebagai pelindung tumbuhan. Meskipun demikian, aktivitas meristem sekunder (kambium) menyebabkan ukuran batang menjadi bertambah. hal demikian membuat lapisan epidermis yang hanya selapis menjadi pecah dan akhirnya mengelupas. Peran pelindung yang diemban oleh epidermis akan digantikan oleh jaringan gabus yang terbentuk dari kambium gabus yang terletak di sisi luar korteks batang.
2. Mencegah Penguapan
Lapisan gabus yang mengalami penebalan oleh zat suberin sangat berarti dalam menjalankan fungsinya sebagai pelindung, terutama dari penguapan. Kehilangan air melalui penguapan kerap terjadi pada tumbuhan akibat paparan matahari. Karakter zat suberin (lilin) yang tak tembus air membuat air terperangkap di dalam tumbuhan, hal ini sangat menguntungkan bagi tumbuhan terutama tumbuhan yang hidup di daerah kering atau pada saat musim panas.
3. Melindungi dari Kerusakan Mekanis dan Infeksi Patogen
Lapisan epidermis yang telah mengelupas akibat pertumbuhan sekunder tak perlu dirisaukan. Keberadaan jaringan gabus dapat diandalkan untuk menggantikan lapisn epidermis. Dengan penebalan dinding oleh suberin, membuat lapisan jaringan gabus dapat melindungi dari kerusakan mekanis dan juga infeksi patogen yang dapat menyerang tubuh tumbuhan.