ASTALOG.COM – Sporozoa merupakan salah satu kelompok Protozoa yang membentuk spora dalam salah satu tahapan siklus hidupnya. Semua anggota Sporozoa hidup sebagai parasit dalam tubuh organisme lain dan tidak memiliki alat gerak. Pergerakannya dilakukan dengan mengubah posisi tubuhnya. Salah satu contoh Sporozoa yang terkenal adalah Plasmodium. Jenis Sporozzoa ini terkenal karena merupakan penyebab penyakit malaria yang menyerang sel darah merah. Dalam hal ini, penularannya dikarenakan gigitan nyamuk Anopheles pada seseorang, lalu saat tertular, orang itu bisa menularkannya kepada orang lain yang ada di sekitarnya.
BAGAIMANA SPOROZOA BEREPRODUKSI?
Sporozoa bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan pembelahan biner, sedangkan reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan antara gamet jantan dan betina.
Reproduksi secara vegetatif dan generatif terjadi secara bergilir dalam siklus hidup yang sangat rumit, dan terjadi beberapa kali perubahan bentuk Sporozoa pada saat berada di tubuh hewan perantara maupun di tubuh inang.
SIKLUS HIDUP SPOROZOA
- Bila nyamuk anopheles betina yang mengandung bibit malaria, yaitu Plasmodium bentuk sporozoid mengisap darah manusia, maka bersama air ludah nyamuk masuklah sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.
- Sporozoid tidak langsung menginfeksi sel darah merah (eritrosit), tetapi masuk lebih dahulu ke sel hati, mengadakan pembelahan dan membentuk kryptozoid.
- Cepat atau lambat, kryptosoid ini kemudian masuk ke sistem peredaran darah dan barulah menginfektsi sel darah merah.
- Di dalam sel darah merah, kryptosoid yang mula-mula berbentu cincinn, kemudian berubah bentuk menjadi Amoeboid.
- Setelah itu, fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont.
- Schizont lalu membelah dan membentuk Merozoid.
- Bila sel darah merah yang ditempatinya pecah, maka tersebarlah Merozoid, dimana pada saat itu orang yang tertular akan mengalami demam.
- Selanjutnya Merozoid ini menginfeksi sel darah merah yang baru. Begitulah selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama seperti semula.
- Setelah terjadi perulangan maka sebagian dari Merosoid itu telah masuk ke dalam sel darah merah namun tidak lagi mengadakan proses Schizagoni. Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin, yaitu menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (jantan).
- Bila Macrogametosit dan Microgametosit yang berada di dalam drythrocyt itu pada suatu saat terpisah ke dalam lb nyamuk Anophelus betina, maka keduanya akan melangsungkan kehidupannya.
- Macrogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet, yaitu berupa ovum (telur). Sedangkan Microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet, yaitu berupa spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan sitoplasma.
- Spermatozoid lalu membuahi ovum dan terbentuklah zygot.
- Zygot berubah bentuk menjadi Ookinet dan Ookinet ini menerobos dinding perut nyamuk, dimana di sana akan membesar dan membulat yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah Oocyst, yaitu berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk.
- Dalam Oocyst ini selnya membelah menjadi Sporozoid.
- Bila oocyst terbelah 2 maka akan pecah dan tersebarlah Sporozoid ke seluruh tubuh nyamuk.
- Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung Sporozoid inilah yang siap untuk menginfeksi manusia kembali.