ASTALOG.COM – Agra adalah salah satu kota di India yang terkenal. Kota ini dikenal sebagai kota kuno yang dialiri sungai Yamuna dan berada dalam negara bagian Uttar Pradesh, India. Di tahun 1526 hingga 1658, kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Mughal dengan meninggalkan sebuah peninggalan kebudayaan yang menjadi salah satu dari keajaiban dunia, yaitu Taj Mahal. Bangunan yang luasnya sekitar 17 hektar itu mencakup sebuah makam, Masjid, dan beberapa ruangan dengan kebun-kebun di sekitarnya. Dindingnya berwarna putih gading dan terbuat dari marmer.
Taj Mahal sendiri ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak tahun 1983. Bisa dibilang jika Taj Mahal menjadi salah satu contoh karya arsitektur terbaik dunia yang menampilkan ciri khas Kerajaan Mughal sekaligus simbol sejarah India. Hingga kini Taj Mahal masih berdiri megah dan kokoh sebagai simbol kota Agra dan menjadi salah satu tujuan wisata utama di India.
SEJARAH BANGUNAN TAJ MAHAL
Taj Mahal dibangun atas keinginan Kaisar Mughal, yaitu Shah Jahan, dimana ia membangun sebuah musoleum untuk makam istri tercintanya yang seorang Persia bernama Mumtaz Mahal (Mumtaz Ul-Zamani atau Arjumand Banu Begum). Perlu diketahui jika Shah Jahan yang saat itu menjabat sebagai Kaisar Mughal, memiliki kekayaan melimpah selama masa kejayaannya.
Di tahun 1631, istri ketiganya yang merupakan istri yang paling dicintainya, yaitu Mumtaz Mahal meninggal dunia sewaktu melahirkan putrinya, Gauhara Begum yang merupakan anak ke-14 mereka. Bangunan Taj Mahal menggambarkan kesedihan Shah Jahan atas kematian Mumtaz Mahal, sekaligus menggambarkan ikatan cinta yang kuat sebagai inspirasi utama Taj Mahal.
Pembangunan Taj Mahal dimulai tahun 1632 dan selesai di tahun 1643, namun untuk penyelesaiannya sendiri memakan waktu hingga 10 tahun ke depan hingga benar-benar rampung. Sehingga secara keseluruhan, bangunan ini benar-benar selesai di tahun 1653 dengan menghabiskan dana sekitar 32 juta rupee. Pembangunannya pun melibatkan sekitar 20.000 pengrajin di bawah bimbingan dewan arsitek yang dipimpin oleh arsitek pengadilan untuk Kaisar, yaitu Ustadz Ahmad Lauhari.
DESKRIPSI ARSITEKTUR DAN DESAIN TAJ MAHAL
Taj Mahal menggabungkan dan memperluas tradisi desain Persia dan arsitektur Mughal. Inspirasi khusus datang dari bangunan Timurid dan Mughal, termasuk Gur-e Amir (makam Timur dari nenek moyang dinasti Mughal, di Samarkand), Makam Humayun, Itmad-Ud-Daulah (Taj Baby), dan masjid milik Shah Jahan di Delhi, yaitu Masjid Jama.
Perlu diketahui jika pada awalnya, bangunan di Mughal umumnya dibangun dari batu pasir merah. Lalu Shah Jahan pun mempromosikan penggunaan hiasan marmer putih yang dipadukan dengan batu semi mulia. Itulah sebabnya bangunan Taj Mahal menggunakan marmer putih yang menjadi kesukaan Shah Jahan.
Makam yang menjadi fokus utama dari Taj Mahal merupakan sebuah bangunan besar berdinding putih yang tertutupi oleh marmer dengan bentuk yang simetris. Makam ini memiliki bentuk atap berupa kubah besar. Kubah dari Taj Mahal ini merupakan fitur yang paling fenomenal dengan tinggi 35 meter dan berbentuk asimteris.
Meskipun begitu, makam Mumtaz Mahal tetap memasukkan unsur-unsur dasar Persia seperti halnya kebanyakan bangunan makam di Mughal. Dan masih banyak hal menarik lainnya dari keindahan bangunan Taj Mahal yang tak akan cukup bila digambarkan dalam artikel ini. Maka sudah sewajarnya jika Taj Mahal merupakan sebuah peninggalan kebudayaan yang termasuk keajaiban dunia yang terletak di kota Agra, India.