ASTALOG.COM – Korea Selatan atau Republik Korea merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Asia Timur yang meliputi bagian selatan dari Semenanjung Korea. Negara ini berbatasan dengan Korea Utara (Republik Demokratik Rakyat Korea) di sebelah utara, setelah sebelumnya pernah bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Masyarakat Korea Selatan menyebut negaranya sebagai Daehan Minguk atau Hanguk yang beribu kota di Seoul.
SEJARAH PEMILIHAN SEOUL SEBAGAI IBU KOTA KOREA SELATAN
Pemilihan Seoul sebagai ibu kota nasional Korea Selatan bukanlah tanpa alasan. Sebagai sebuah ibu kota, Seoul telah menjadi rumah bagi sebuah ibu kota Korea selama sekitar 2000 tahun lamanya. Berdasarkan catatan sejarah, Seoul pertama kalinya menjadi ibu kota di masa Kerajaan Baekje yang merupakan salah satu dari Kerajaan besar di Korea. Seoul pertama kali dibangun sebagai ibu kota pada 19 abad SM, dan saat itu diberi nama Wiryeseong. Diyakini bahwa letaknya berada di antara Seoul dan Gwangju yang merupakan salah satu kota metropolitan khusus di Korea Selatan.
Seiring berjalannya waktu, Kerajaan Baekje tidak mampu bertahan dan akhirnya kekuasaan beralih ke Kerajaan Goguryeo di abad ke-5 Masehi. Tidak lama, Kerajaan Goguryeo pun mengalami keruntuhan dan diambil alih oleh Kerajaan Silla di abad ke-6 Masehi. Setelah Kerajaan Silla jatuh dan diambil alih oleh Kerajaan Goryeo, pemerintahan ini memindahkan ibu kota ke Kaesong, yang sekarang merupakan wilayah demiliterisasi antara Korea Selatan dan Utara.
Kemudian sekitar abad ke-13, Kerajaan Goryeo runtuh dan akhirnya terbentuklah Kerajaan Joseon yang didirikan oleh Raja Taejo. Ibu kota pun dipindahkan ke Seoul yang saat itu disebut Hanyang atau Hanseong. Dinasti Joseon yang memerintah terakhir kali dalam sistem Kerajaan di Korea telah memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan Korea, khususnya ibu kota Seoul dan hasilnya masih bisa dilihat hingga hari ini.
Salah satu sisa peninggalan dari kejayaan dinasi Joseon adalah 4 istana utama yang semuanya berada di wilayah kota Seoul. Selain itu, Raja Sejong yang merupakan cucu dari Raja Taejo dan menjadi Raja ke-4 dinasti Joseon telah memberikan kontribusinya yang sangat besar untuk masyarakat Korea. Raja Sejong-lah yang memprakarsai penciptaan abjad Hangul yang jauh lebih mudah saat kondisi rakyatnya masih banyak yang buta huruf karena sebelumnya yang berlaku hanyalah abjad Cina (Hanja dan Hanmun) dan hanya bisa dipelajari oleh kaum Bangsawan.
DEMOGRAFI KOTA SEOUL
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2012, ibu kota Seoul berpopulasi sekitar 25,6 juta jiwa dan mendapat peringkat sebagai wilayah metropolitan terbesar kedua di dunia. Daerah ini membentuk pusat budaya, komersial, keuangan, industri, dan perumahan di Korea Selatan.
Meliputi hanya sekitar 12% dari wilayah negara, Seoul adalah rumah bagi lebih dari 48,2% dari populasi nasional. Persentase ini diperkirakan akan terus meningkat sejak pertengahan abad ke-20, dan trend ini diperkirakan akan terus berlanjut. Saat ini lebih dari setengah dari orang-orang di Korea Selatan berpindah dari satu daerah ke daerah lain dan akhirnya pindah ke ibu kota.
DISTRIK DI SEOUL
Seoul terdiri dari 25 distrik (-gu), dimana distrik ini merupakan semacam kecamatan. Ke-25 distrik yang ada di Seoul meliputi:
- Dobong-gu
- Dongdaemun-gu
- Dongjak-gu
- Eunpyeong-gu
- Gangbuk-gu
- Gangdong-gu
- Gangnam-gu
- Gangseo-gu
- Geumcheon-gu
- Guro-gu
- Gwanak-gu
- Gwangjin-gu
- Jongno-gu
- Jung-gu
- Jungnang-gu
- Mapo-gu
- Nowon-gu
- Seocho-gu
- Seodaemun-gu
- Seongbuk-gu
- Seongdong-gu
- Songpa-gu
- Yangcheon-gu
- Yeongdeungpo-gu
- Yongsan-gu