ASTALOG.COM – Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi nasional) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah atau negara ke daerah atau negara lain. Dari beberapa jenis migrasi yang ada, dikenal pula istilah Migrasi Diaspora.
Pada mulanya, istilah Diaspora digunakan oleh orang-orang Yunani untuk merujuk kepada warga suatu kota kerajaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan dengan maksud kolonisasi untuk mengasimilasikan wilayah itu ke dalam kerajaan.
Secara etimologi, Diaspora berarti “penyebaran atau penaburan benih” yang merujuk pada suatu bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; sehingga mereka menyebar ke berbagai bagian lain dunia. Disitulah mereka menyebarkan budayanya.
BEBERAPA CATATAN MIGRASI DIASPORA DI DUNIA
- Bangsa Afghanistan yang meninggalkan negara mereka sepanjang abad ke-20 karena perang saudara yang berkepanjangan.
- Diaspora Afrika yang terdiri atas penduduk pribumi Afrika dan keturunan mereka, di manapun mereka berada di dunia di luar benua Afrika. Sebagian kaum Pan-Afrikanis dan Afrosentris juga menganggap bangsa-bangsa Negroid (Afrikoid), Australoid (Vedoid), dan bangsa-bangsa Kaukasoid hitam sebagai bangsa-bangsa Afrika yang berdiaspora. Kelompok-kelompok ini termasuk orang-orang Dravida di India Selatan, Aborigin di Australia, Melanesia di Malaysia, dan Negrito di Filipina.
- Orang-orang Arab yang bermigrasi keluar dari Dunia Arab, dan kini menetap di Eropa Barat, benua Amerika, Australia dan tempat-tempat lainnya.
- Bangsa Armenia yang hidup di tanah air leluhur mereka yang telah berabad-abad dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman, akhirnya melarikan diri dari penganiayaan dan pembantaian selama beberapa periode emigrasi, sejak tahun 1880-an hingga 1910-an, termasuk Genosida Armenia 1915. Banyak orang Armenia menetap di California, Perancis. dan Lebanon.
- Etnis Maluku di Indonesia yang melakukan perpindahan besar-besaran ke Eropa pada tahun 1952 karena menolak bergabung dengan Indonesia. Selain itu banyak yang mengungsi karena Perang Dunia II dan konflik bernuansa SARA pada tahun 1999-2003. Kini mereka dapat dijumpai dalam jumlah besar di negara-negara Eropa Barat seperti Belanda, Belgia, Perancis, Jerman juga Portugal, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya.
- Diaspora Kanada Perancis termasuk ratusan ribu orang yang meninggalkan Quebec untuk mencari “ladang yang lebih hijau” di Amerika Serikat, Ontario, dan Prairie antara tahun 1840 dan 1930-an.
- Diaspora Galicia, dimana etnis Galicia meninggalkan negara mereka terutama karena alasan ekonomi dan menuju ke daerah-daerah lain di Spanyol atau di benua Amerika yang lebih kaya khususnya Argentina dan Kuba, juga wilayah Eropa Barat (Jerman, Swiss, Perancis, Belgia).
- Diaspora Irlandia terdiri dari para emigran Irlandia dan keturunan mereka di negara-negara seperti Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Argentina, Afrika Selatan, dan negara-negara Karibia serta daratan Eropa. Diaspora ini terdiri dari lebih 80 juta orang dan merupakan akibat dari migrasi massal dari Irlandia yang disebabkan oleh bencana kelaparan dan penindasan politik.
- Diaspora suku Minangkabau, Indonesia dimana dalam catatan sejarah, aktivitas perantauan telah dilakukan oleh orang Minangkabau sejak abad ke-15. Alasannya karena sistem matrilineal yang diterapkan dalam adat Minang menjadi faktor penyebab terjadinya perantauan orang Minang. Kini, lebih dari 1 juta jiwa Minangkabau perantauan hidup di Malaysia dan Singapura.
- Diaspora suku Jawa, Indonesia yang terjadi pada abad ke-19 dan 20, yaitu ketika pemerintahan kolonial Hindia Belanda mengirim ribuan orang Jawa ke Suriname, Kaledonia Baru, dan Sumatera Timur untuk menjadi kuli di perkebunan milik Belanda.