Kelebihan dan Kelemahan 4 Teori Masuknya Hindu Budha (Bagian 2)

ASTALOG.COM – Setelah membahas 1 teori tentang masuknya Hindu – Budha di Indonesia berdasarkan teori Brahmana, kali ini masih ada 3 teori lagi yang akan dibahas dari segi kelebihan dan kelemahannya.

2) Teori Ksatria

 

Teori Ksatria dicetuskan oleh F.D.K Bosch yang menyatakan bahwa pada masa lampau di negara India sering terjadi perang antar golongan. Para prajurit yang kalah atau jenuh dalam menghadapi perang antar golongan tersebut lantas mereka meninggalkan India dan menyebar ke berbagai wilayah dunia, salah satunya wilayah indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan kebudayaan hindu.

A. Kelebihan:

  1. Semangat berpetualang dan menaklukkan daerah lain, pada saat itu umumnya dimiliki oleh para Ksatria yang berasal dari keluarga kerajaan.
  2. Para Ksatria ini membangun koloni-koloni yang akhirnya berkembang menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan kerajaan India.
  3. Pada abad ke-5, banyak para Ksatria yang melarikan diri karena peperangan di India. Para Ksatria yang berasal dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru di Indonesia.
PELAJARI:  Manfaat Jambu Mete
 

B. Kelemahan:

  1. Para Ksatria tidak mengusai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
  2. Apabila daerah Indonesia pernah menjadi daerah taklukkan kerajaan-kerajaan India, tentunya ada bukti prasasti yang menggambarkan penaklukan tersebut. Akan tetapi, baik di India maupun Indonesia tidak ditemukan prasasti semacam itu. Adapun prasasti Tanjore yang menceritakan tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh salah satu kerajaan Cola di India, tidak dapat dipakai sebagai bukti yang memperkuat hipotesis ini. Hal ini disebabkan penaklukkan tersebut terjadi pada abad ke-11, sedangkan bukti-bukti yang diperlukan harus menunjukkan pada kurun waktu yang lebih awal.

3) Teori Waisya

Teori Waisya dikemukakan oleh N.J Krom yang didasarkan pada alasan bahwa motivasi terbesar datangnya bangsa India ke Indonesia adalah untuk berdagang. Golongan terbesar yang datang ke Indonesia adalah para pedagang India yang berasal dari kasta Waisya. Mereka bermukim di Indonesia, bahkan menikah dengan orang Indonesia dan kemudian aktif melakukan hubungan sosial tidak hanya dengan masyarakat Indonesia secara umum, tetapi juga dengan pemimpin kelompok masyarakat. Lewat interaksi itu mereka menyebarkan dan memperkenalkan agama dan kebudayaan mereka.

PELAJARI:  Penyelenggaraan Deklarasi Djuanda

A. Kelebihan:

Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat para Waisya atau kelompok pedagang tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha.

B. Kelemahan:

Para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.

4) Teori Sudra

Teori Sudra menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta Sudra. Mereka datang ke Indonesia dengan tujuan mengubah kehidupan karena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar dan budak.

PELAJARI:  Ruang Lingkup Ekonomi Industri

A. Kelebihan:

Semua orang yang termasuk dalam kasta Sudra pasti ingin memperbaiki hidup, salah satu caranya adalah pergi ke tempat lain seperti Indonesia.

B. Kelemahan:

  1. Kasta Sudra tidak mengusai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
  2. Kasta Sudra umumnya tidak memiliki ilmu pengetahuan/pendidikan.
  3. Biasanya jika ada budak maka ada tuannya, maka bisa dipastikn jika ada kasta yang lebih tinggi dari Sudra yang membawa kasta Sudra ke Indonesia.